MULAI
Akhir-akhir ini saya sering menonton
video-video motivasi di Youtube. Ada berbagai tema motivasi baik itu tentang
semangat belajar, tentang kesuksesan, semuanya bisa terjadi jika seseorang
tetap pada konsistensi untuk melakukan hal yang sama demi tercapai kesuksesannya
dan tidak pernah menyerah untuk berjuang, di samping itu juga dituntut disiplin
tinggi yakni dengan membatasi diri berbuat hal-hal lain yang tidak
ada hubungannya dengan cita-cita utama kita, fokuskan saja pada diri kita.
Saya lalu mencari motivasi dari para
tokoh legedaris pesepak bola saat ini seperti Messi, Ronaldo, dan Neymar. Ternyata
mereka adalah orang-orang biasa yang berubah menjadi luar biasa. Mengapa mereka
menjadi luar biasa? Tidak ada hal lain selain latihan-latihan dan terus
melatih. Melatih diri untuk menjadi professional dengan bidangnya, cita-cita
atau hobinya. Bakat atau kemampuan 1 persen adalah bawaan individu tersebut
namun 99 persen adalah latihan. Latihan bukanlah sesuatu yang sangat sulit,
hanya dibutuhkan komitmen dan siap mengorbankan hal lain demi tujuan yang akan kita
gapai. Para pemain bola ini, mereka tidak hebat berpidato, mereka tidak hebat
bermusik tetapi mereka hebat dalam mengotak-atik bola kaki. Janganlah berpikir bahwa kita
harus bisa melakukan segala hal dengan baik, mungkin saja kita bisa
melakukannya tetapi tidak mungkin dengan hasil yang sangat sempurna.
Fokuskanlah satu hal dan jadilah professional dengan bidang yang kamu geluti
tersebut.
Saya masuk ke kamarku dan mulai
merenugkan fakta ini, bahwa tidak ada kesuksesan yang mudah digapai, tidak ada
kehebatan tanpa usaha, semu butuh proses, semua butuh komitmen, butuh
pengorbanan, butuh latihan yang lebih keras dan lebih keras serta
berulang-ulang. Saya adalah seorang calon imam, apakah ada latihan untuk menjadi
imam? Tidak!!! Menjadi imam itu sebenarnya sangatlah mudah, sebab peta atau jalurnya
sudah diketahui, tahap-tahapnyapun jelas
tinggal dibutuhkan komitmen dan sedikit munafik untuk menjalani semua
tahapan-tahapan tersebut. Saya merasa sangat hambar sebab tidak ada tantangan
yang sangat besar, tidak dituntut pengorbanan yang besar. Namun disamping
cita-citaku menjadi seorang imam, saya juga diberikan Tuhan beberapa hobby atau
talenta seperti bermusik, membaca dan menulis serta belajar Bahasa asing. Tapi
hingga kini semua hobby itu belom dikelola secara baik dalam artian belom
professional dengan talenta dan bakat saya. Bermusikpun hasilnya tidak sempurna,
belum sangat baik. Dalam bidang membaca juga, saya kehilangan hasrat dan metode
membaca yang baik untuk mendapatkan suatu hal baru, okelah saya memang membaca
banyak buku tetapi bacaan saya adalah buku-buku biasa yang tidak terlalu
menantang otak dan hal ini membuat saya cepat bosan dengan buku bacaan saya
sehingga terkadang saya tidak menyelesaikannya. Dalam bidang menulis, saya
memang pernah membuat suatu blog pribadi yang kusus memuat semua karya tulis
saya entah itu ilmiah ataupun sederhana. Namun beberapa bulan terakhir ini
vakum, blog saya tidak terisi lagi dengan tulisan saya. Saya hanya ingin suatu
media yang lebih menantang untuk tulisan saya tetapi kapan saya harus mulai,
motovasi inilah yang hilang dari saya.
Di samping beberapa talenta yang
saya sebutkan di atas, adapun harapan saya untuk menguasai beberapa Bahasa
asingpun belom diaplikasikan secara paripurna, dalam artian bahwa ada fakta
dimana saya sangat suka belajar bahawa asing seperti Bahasa Inggris yang
justeru menjadi kewajiban tetapi disamping itu juga Bahasa Spanyol dan akan belajar
Bahasa jerman. Bagi saya belajar Bahasa asing bukanlah suatu tunttutan yang
sangat besar tetapi itu hanya untuk melayani hoby sekedar senang-senang dengan
tidak memiliki motivasi apapun. Saya tidak bermotivasi untuk ke luar negeri
maka saya belajar. Semua berjalan atas kesenangan dan hobby saja. Tanpa perlu
dihindari bahwa filsafat yang menjadi pelajaran wajib kami para calon imam kini
sudah menjadi favorite saya, apapun yng terjadi saya harus tetap mengembangkan
pengetahuan saya dalam bidang filsafat, sebab mungkin tidak akan mendapatkan
sesuatu dari belajar filsafat tetapi saya akan merasa sangat gembira hati jika
menguasai filsafat secara baik.
Inilah fakta saya terkini.
Ideo-video motivasi itu sangat mnggugah kenyamanan saya, hhidup itu berjalan
terus aakah saya harus tetap ditempat? Apakah saya cukup dengan hasil saya
selama ini? Apakah pengetahuan saya sudah memadahi? Tidak! Tidak! Hidup terus
berubah sayapun berubah, maka belajar adaah keharusan, tidak hanya belajar.
Belajar untuk menjadi professional. Ini saatnya menyeleksi kemampuan dan
tetntukan bidang apa yang mesti diberi perhatian secara serius untuk
dikembangkan. Tidak perlu harus tahhu semua, fokuslah pada satu hal dan jailaah
professional pada hal tersebut. Relalah untuk mengrbaankan berbagai hal lain
demi memfokuskan diri pada bidang anda. Setelah menetukan bidang apa yang mesti
dikembagkan secara serius, tahap dua mulailah berlatih, beri porsi waktu yang
banyak pada bidang tersebut. Pangkaslah waktu-waktu lain yang tida berguna dan
berikan untuk bidang yang disukai itu. Tahap tiga adalah konsistensi dimana
saya harus tetap setia melakukan hal yang sama dengan tida bosan-bosan, tidak
lelah dan tidak terpengaruh oleh godaan murahan yang hanya menghabiskan waktu
saja. Harus keras dengan diri sendii, jangan biarkan kesengan menyetir diri
anda. Andalah sopir pengendali diri sendiri bukan orang lain. Ingat kesusksesan
itu tidak mudah didapatkan tetapi tidak sulit untuk mendapatkannya. Sekaranglang
waktunya jangan siasiakan.
Saya mungkin akan mendapatkan
berbagai tantangan dari dalam diri ataupun dari luar, teapi lawanlah itu teguh
dalam pendirian dan gapailah mimpi. Tertawaan orang, cercaan, olok-olokan,
sindiran dan keeragauan orang lain harus menjadi motivasiku. Poin terakhir yang
harus saya renung dan lakukan adalah “jangan katakana kpeada orang apa yang
engkau kerjakan tetapi tunjukanlah itu”. Buatlah orang bingungn dengan diammu,
tetapi buatlah mereka kaget dengan hasilmu.
Gadingan
Yogjakarta, Sabtu 22/08/2020
Sintuz
Bezy