Selasa, 31 Agustus 2021

Mulai.

 

MULAI

            Akhir-akhir ini saya sering menonton video-video motivasi di Youtube. Ada berbagai tema motivasi baik itu tentang semangat belajar, tentang kesuksesan, semuanya bisa terjadi jika seseorang tetap pada konsistensi untuk melakukan hal yang sama demi tercapai kesuksesannya dan tidak pernah menyerah untuk berjuang, di samping itu juga dituntut disiplin tinggi yakni dengan membatasi diri  berbuat hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan cita-cita utama kita, fokuskan saja pada diri kita.

            Saya lalu mencari motivasi dari para tokoh legedaris pesepak bola saat ini seperti Messi, Ronaldo, dan Neymar. Ternyata mereka adalah orang-orang biasa yang berubah menjadi luar biasa. Mengapa mereka menjadi luar biasa? Tidak ada hal lain selain latihan-latihan dan terus melatih. Melatih diri untuk menjadi professional dengan bidangnya, cita-cita atau hobinya. Bakat atau kemampuan 1 persen adalah bawaan individu tersebut namun 99 persen adalah latihan. Latihan bukanlah sesuatu yang sangat sulit, hanya dibutuhkan komitmen dan siap mengorbankan hal lain demi tujuan yang akan kita gapai. Para pemain bola ini, mereka tidak hebat berpidato, mereka tidak hebat bermusik tetapi mereka hebat dalam mengotak-atik bola kaki. Janganlah berpikir bahwa kita harus bisa melakukan segala hal dengan baik, mungkin saja kita bisa melakukannya tetapi tidak mungkin dengan hasil yang sangat sempurna. Fokuskanlah satu hal dan jadilah professional dengan bidang yang kamu geluti tersebut.

            Saya masuk ke kamarku dan mulai merenugkan fakta ini, bahwa tidak ada kesuksesan yang mudah digapai, tidak ada kehebatan tanpa usaha, semu butuh proses, semua butuh komitmen, butuh pengorbanan, butuh latihan yang lebih keras dan lebih keras serta berulang-ulang. Saya adalah seorang calon imam, apakah ada latihan untuk menjadi imam? Tidak!!! Menjadi imam itu sebenarnya sangatlah mudah, sebab peta atau jalurnya sudah diketahui,  tahap-tahapnyapun jelas tinggal dibutuhkan komitmen dan sedikit munafik untuk menjalani semua tahapan-tahapan tersebut. Saya merasa sangat hambar sebab tidak ada tantangan yang sangat besar, tidak dituntut pengorbanan yang besar. Namun disamping cita-citaku menjadi seorang imam, saya juga diberikan Tuhan beberapa hobby atau talenta seperti bermusik, membaca dan menulis serta belajar Bahasa asing. Tapi hingga kini semua hobby itu belom dikelola secara baik dalam artian belom professional dengan talenta dan bakat saya. Bermusikpun hasilnya tidak sempurna, belum sangat baik. Dalam bidang membaca juga, saya kehilangan hasrat dan metode membaca yang baik untuk mendapatkan suatu hal baru, okelah saya memang membaca banyak buku tetapi bacaan saya adalah buku-buku biasa yang tidak terlalu menantang otak dan hal ini membuat saya cepat bosan dengan buku bacaan saya sehingga terkadang saya tidak menyelesaikannya. Dalam bidang menulis, saya memang pernah membuat suatu blog pribadi yang kusus memuat semua karya tulis saya entah itu ilmiah ataupun sederhana. Namun beberapa bulan terakhir ini vakum, blog saya tidak terisi lagi dengan tulisan saya. Saya hanya ingin suatu media yang lebih menantang untuk tulisan saya tetapi kapan saya harus mulai, motovasi inilah yang hilang dari saya.

            Di samping beberapa talenta yang saya sebutkan di atas, adapun harapan saya untuk menguasai beberapa Bahasa asingpun belom diaplikasikan secara paripurna, dalam artian bahwa ada fakta dimana saya sangat suka belajar bahawa asing seperti Bahasa Inggris yang justeru menjadi kewajiban tetapi disamping itu juga Bahasa Spanyol dan akan belajar Bahasa jerman. Bagi saya belajar Bahasa asing bukanlah suatu tunttutan yang sangat besar tetapi itu hanya untuk melayani hoby sekedar senang-senang dengan tidak memiliki motivasi apapun. Saya tidak bermotivasi untuk ke luar negeri maka saya belajar. Semua berjalan atas kesenangan dan hobby saja. Tanpa perlu dihindari bahwa filsafat yang menjadi pelajaran wajib kami para calon imam kini sudah menjadi favorite saya, apapun yng terjadi saya harus tetap mengembangkan pengetahuan saya dalam bidang filsafat, sebab mungkin tidak akan mendapatkan sesuatu dari belajar filsafat tetapi saya akan merasa sangat gembira hati jika menguasai filsafat secara baik.

            Inilah fakta saya terkini. Ideo-video motivasi itu sangat mnggugah kenyamanan saya, hhidup itu berjalan terus aakah saya harus tetap ditempat? Apakah saya cukup dengan hasil saya selama ini? Apakah pengetahuan saya sudah memadahi? Tidak! Tidak! Hidup terus berubah sayapun berubah, maka belajar adaah keharusan, tidak hanya belajar. Belajar untuk menjadi professional. Ini saatnya menyeleksi kemampuan dan tetntukan bidang apa yang mesti diberi perhatian secara serius untuk dikembangkan. Tidak perlu harus tahhu semua, fokuslah pada satu hal dan jailaah professional pada hal tersebut. Relalah untuk mengrbaankan berbagai hal lain demi memfokuskan diri pada bidang anda. Setelah menetukan bidang apa yang mesti dikembagkan secara serius, tahap dua mulailah berlatih, beri porsi waktu yang banyak pada bidang tersebut. Pangkaslah waktu-waktu lain yang tida berguna dan berikan untuk bidang yang disukai itu. Tahap tiga adalah konsistensi dimana saya harus tetap setia melakukan hal yang sama dengan tida bosan-bosan, tidak lelah dan tidak terpengaruh oleh godaan murahan yang hanya menghabiskan waktu saja. Harus keras dengan diri sendii, jangan biarkan kesengan menyetir diri anda. Andalah sopir pengendali diri sendiri bukan orang lain. Ingat kesusksesan itu tidak mudah didapatkan tetapi tidak sulit untuk mendapatkannya. Sekaranglang waktunya jangan siasiakan.

            Saya mungkin akan mendapatkan berbagai tantangan dari dalam diri ataupun dari luar, teapi lawanlah itu teguh dalam pendirian dan gapailah mimpi. Tertawaan orang, cercaan, olok-olokan, sindiran dan keeragauan orang lain harus menjadi motivasiku. Poin terakhir yang harus saya renung dan lakukan adalah “jangan katakana kpeada orang apa yang engkau kerjakan tetapi tunjukanlah itu”. Buatlah orang bingungn dengan diammu, tetapi buatlah mereka kaget dengan hasilmu.

 

Gadingan Yogjakarta, Sabtu 22/08/2020

 

Sintuz Bezy                

 

 

 

           

Kutu Busuk

 

Buku

Baru-baru ini kami, teman seangkatan, sempat bersering ria soal dinamika kehidupan angkatan kami. Adapun beberapa hal yang kami bicarakan yakni soal keakraban kami dalam angkatan, cara memperlakukan teman, hingga pada urusan intelektual. Mereka menjagokan saya sebagai “beking” seangkatan itu, ujung tombak atau patokan, sebab mereka menilai bahwa saya menguasai filsafat lebih baik dari mereka. Padahal saya merasa bahwa saya itu biasa saja dan tidak ada apa-apanya selain keberanian. Okelah terlepas dari itu semua, saya lalu membagi pengalaman belajar saya kepada mereka.

            Sebenarnya satu hal yang bisa membuat kita maju dalam bidang ini yakni komitmen. Saya diberi talenta membaca, maka saya tetap berkomitmen untuk  mengembangkan talenta saya dengan terus membaca apa saja yang senang saya baca, hal inilah yang membantu saya untuk berkomunikasi dengan siapa saja, saya merasa sangat ‘nyambung’ dengan pembicaraan orang karena refrensi saya banyak. Mungkin benar pepatah Inggri itu “tell me who your friends are, and I will tell who you are” (Siapa temanmu, kamu akan cendrung seperti temanmu). Hahahaha apakah saya lalu disebut buku, karena saya sering berteman dengan buku?  Bukan itu pointnya! Kata Opa Allo, saat anda membaca, anda berdialog dengan penulis bukunya. Jadi itu yang benar, teman anda bukan bukunya tapi penulis buku tersebut.

            Ada satu keganjalan dalam sering kami malam itu, ada seorang teman yang mengungkapkan bahwa dia tidak punya hobby membaca, bagi dia baca hanyalah untuk memenuhi tuntutan misalnya akan ujian dan lain-lain.  Saya sempat kaget mana mungkin ada mahasiswa yang tidak hobby membaca? Lalu dari mana refrensi diskusinya nanti, bagaimana dia bisa mempertahankan argumem-argumennya ketika berdebat, apakah dia nanti hanya berbicara berdasarkan perasaan? Aku tidak mengerti. Tapi okelah saya maklum, bahwasannya membaca hanyalah salah satu metode belajar. Ada banyak cara belajar yang lainnya selain membaca, termmasuk dengan mendengar, melihat dan lain-lain. Mungkin dia memiliki cara belajar dengan menghayal yah????????? 😜😜🙍

            Terlepas dari isi sharing dan pengalaman belajar teman-teman di atas, saya lalu mengungkapan pengalaman saya, bagi saya membaca sama dengan makan. Makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, membaca untuk memenuhi kebutuhan jiwa. Baca buku filsafat untuk meletih jiwa semakin kuat. Maka membacalah. Bagi saya tiada hari tanpa membaca. Buku adalah guru, teman, pemotivasi, pengkritik, buku bahkan mentor saya yang mengarahkan kepada kesuksesan. Pengetahuan itu mahal, mengapa saya mebuang banyak waktu dengan tidak membaca?

            Terserah, orang lain memiliki gaya belajarnya tesendiri, tetapi bgai seorang mahasiswa apalagi pelajar filsafat dan sastra, sebenarnya membaca adalah kewajiban. Apa untungnnya membaca, lagian orang yang rajin membacapun sama saja dengan orang yang tidak rajin membaca, mungkin demikian asumsi mereka. Itu pemikiran mereka. Saya hanya tetap dan akan selalu terus membaca buku di manpun dan kapanpun jika ada buku akan saya baca. Banyak tokoh hebat dunia atau nasional justeru adalah mereka yang tekun dan rajin membaca. Contoh Soekarno, anda tidak akan pernah bisa menghitung berapa banyak buku yang dia baca. Terlihat melalui pidato-pidatonya yang selalu punya refrensi yang kuat dan jelas. Dia bahkan menguasai beberapa Bahasa asing seperti Jerman, Belanda, Inggris, Prancis. Apakah beliau pernah sekolah sampai Doctor? Tidak!! Dia hanyalah seorang pemuda tamatan S1 ITB, dia bahkan tidak pernah sekolah di luar negeri. Tokoh saat ini yang fenomenal, Lihatlah Rocky Gerung. Yah, terlepas dia pada posisi politik yang berseberangan dengan pemerintah, namun bagi saya dia tetap sebagai inspirator dan bukti nyata dari kekuatan membaca. Itulah kekuatan membaca buku. Maka bacalah! Pola belajar saya justeru melalui cara membaca banyak. Itu kekuatan saya dan itulah kekuatan orang pada umumnya. Kamu mungkin jauh lebih rajin membaca dari saya. Buktikan!

1.      https://goo.gl/LtFxCv

2.      https://goo.gl/sy1Fkk

3.      https://www.marxists.org

4.      https://bukuprogresif.com

5.      https://encyclopedia.ushmm.org

6.      Journalphilosophy.com

7.      https://rumahfilsat.com

8.      z-library

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...