DISTINGSI FIKSI DAN NONFIKSI PERPEKTIFKU
Saya habiskan waktu seharian ini dengan membaca
buku. Ada dua buku elektronik (ebook) yang saya baca, semunya berisi
tentang panduan untuk penulis pemula.
Buku ini saya dapatkan dari admin grup penulis pemula. Dala buku itu saya menemukan suatu penjelasan yang cukup rinci
tentang langkah-langkah menulis karya fiksi maupun nonfiksi. Untuk yang kedua
saya merasa tidak asing lagi sebab hampir sepanjang masa perkuliahan, semua
tugas tulisan selalu dibuat dalam kerangka nonofiksi entah itu berupa artikel,
proposal dan maupun skripsi. Buku ebook yang saya baca hari ini memang seolah
mempertegas apa yang telah selama ini saya lakukan.
Namun ada
hal baru dari pengalaman hari ini yakni tentang menulis karya fiksi. Fiksi menandakan
suatu yang tidak ada dalam kenyataan cuman dalam bayang-bayang saja. Ternyata sangat
menarik jika seseorang mampu menuliskan karya fiksi ini. Tidak sulit untuk
menulisya yang terpenting ialah adanya bahan yang akan ditulis dimulai dari
pokok apa yang mau ditulis, siapa sasaran pembacanya, bagaiamana tokoh dalam
tulisan nanti, apa pesan yang mau disampaikan dan lain-lain sesuai tuntutan
5w1h.
Saya
akhirnya merasa kesulitan untuk menuis
karya fiksi ini nanti walau sebenarnya saya juga sangat mengharapkan agar suatu
hari kelak bisa menghasilkan satu karya itu. Keraguan ini berangkat dari
pengalaman saya yang hanya terbiasa dengan karya nonfiksi atau artikel-artikel
ilmiah. Selama penulisan karya nonfiksi itu sebenarnya terkesan kaku walaupun
memang dapat dipertanggungjawabkan secara baik. Semua cerpen yang selama ini saya buat
rata-rata dari pengalaman saya sendiri dan itu bukan kaya fiksi, nonfiksi yang
dibuat seperti fiksi.
Mulai
tanggal 15 Januari 2021 saya akan mengkuti kursus menulis, akan ada pembimbing
yang memberikan materi. Ini kursus online sebab saya sudah mendaftarkan diri
jadi salah satu peserta. Dari prosedurnya para tim itu akan membantu penulis pemula
hingga Ia bisa menciptakan karya sendiri dan diterbitkan dalam bentuk cetak
ataupun buku elektronik. Saya sangat senang sebab itulah cita-cita saya, walaupun
saya belum memutuskan untuk menjadi penulis yang sungguhan namun dunia tulis
sebenarnya salah satu hobby saya. Dari berbagai sumber yang saya baca, katanya
hobby yang paling mudah untuk dikembangkan adalah menulis, bahkan anda berada
dalam situasi apapun, dimanapun dengan siapapun anda masih tetap bisa menulis.
Berbeda denga orang yang hobby menyanyi hanya bisa dilakukan pada jam tertentu,
atau orang yang memiliki hobby bermain musik, tidak mungkin dilakukan pada
tangah malam ketika semua orang sedang terlelap. Menulis adalah kegiatan yang
tidak mengganggu ketenangan orang lain dan isi tulisan itulah justeru yang
mengganggu jika itu bersifat mengritik.
Saya
sangat dilema bagaimana menentukan karakteristik tulisan saya ini, entah fiksi
atau nonfiksi. Saya ingin menulis karya fiksi tetapi kenyataan selama ini
justeru yang saya buat adalah nonfiksi. Ada satu ide menarik yang saya anggap
baik untuk memecahkan dilema ini ialah menulis karya nonfiksi tetapi sudah
dikembangkan oleh saya sehingga terlihat enak dibaca. Saya tidak tahu seperti
apa karyanya. Novel-novel Paulo Coelho rupanya bisa jadi panutan atau bahkan tulisan-tulisan
Gunawan Muhamad yang sangat saya segani maupu karya-karya Kuncaranigrat. Mampukah
saya meneladani tokoh-tokoh hebat ini?
Ada
beberapa proyek yang saya anggap harus saya lakukan yakni a. menulis tentang
kebudayaan Maronggela dengan bahasa yang enak dibaca, dalam bentuk tulisan
ringan. Semacam serba-serbi kampung Maronggela dengan berbagai kegiatan
budayanya dan makna dari setiap kegiatan itu serta perkembangan realitas
positif bagi orang Maronggela ketika melakukan budaya tersebut dan tantangan
dunia mderen ini. B. saya ingin menulis kisah panggilan saya menjadi seorang Karmelit
yakni sebuah novel dari sejak awal bergabung hingga saya keluar biara anti.
Jika dua karya ini berhasil saya terbitkan dalam bentuk buku maka akan ada
berbagai buku besar lainya yang saya hasilkan, tetapi disamping itu saya tetap
memiliki cita-cita untuk menulis novel dan cerpen-cerpen popular. Saya juga
tetap ingin menghasilkan karya ilmiah. Apakah saya bisa????
Saya tidak
mau tahu pokoknya saya harus bisa menghasilkan satu karya sebalum saya tua dan
menghasilkan terus, sebab inilah fungsi dari membaca banyak buku. Jika saya boleh
membanggakan diri mungkin saya adalah salah satu orang yang sagat kutu buku, apa
saja saya baca terkusus yang berbau filsafat sebab itu adalah panggilan saya.
Tulisan
yang akan saya buat nanti selain sebagai hasil dari bacaan-bacaan juga sebagai
cita-cita yang mesti saya lakukan agar ada orang yang terpengaruh dengan
tulisan saya. Semoga berhasil, dan saya harus berusaha semaksimal mungkin yang
saya bisa dan mesti mencetak satu buku nyata. Oke oke oke.
Sintus bezy, Senin 11,01,2021
Biara OCD Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar