Rabu, 27 Januari 2021

Fiksi, nonfiksi

 

DISTINGSI FIKSI DAN NONFIKSI PERPEKTIFKU

Saya habiskan waktu seharian ini dengan membaca buku. Ada dua buku elektronik (ebook) yang saya baca, semunya berisi tentang  panduan untuk penulis pemula. Buku ini saya dapatkan dari admin grup penulis pemula. Dala buku itu saya  menemukan suatu penjelasan yang cukup rinci tentang langkah-langkah menulis karya fiksi maupun nonfiksi. Untuk yang kedua saya merasa tidak asing lagi sebab hampir sepanjang masa perkuliahan, semua tugas tulisan selalu dibuat dalam kerangka nonofiksi entah itu berupa artikel, proposal dan maupun skripsi. Buku ebook yang saya baca hari ini memang seolah mempertegas apa yang telah selama ini saya lakukan.

            Namun ada hal baru dari pengalaman hari ini yakni  tentang menulis karya fiksi. Fiksi menandakan suatu yang tidak ada dalam kenyataan cuman dalam bayang-bayang saja. Ternyata sangat menarik jika seseorang mampu menuliskan karya fiksi ini. Tidak sulit untuk menulisya yang terpenting ialah adanya bahan yang akan ditulis dimulai dari pokok apa yang mau ditulis, siapa sasaran pembacanya, bagaiamana tokoh dalam tulisan nanti, apa pesan yang mau disampaikan dan lain-lain sesuai tuntutan 5w1h.

            Saya akhirnya merasa  kesulitan untuk menuis karya fiksi ini nanti walau sebenarnya saya juga sangat mengharapkan agar suatu hari kelak bisa menghasilkan satu karya itu. Keraguan ini berangkat dari pengalaman saya yang hanya terbiasa dengan karya nonfiksi atau artikel-artikel ilmiah. Selama penulisan karya nonfiksi itu sebenarnya terkesan kaku walaupun memang dapat dipertanggungjawabkan secara baik.  Semua cerpen yang selama ini saya buat rata-rata dari pengalaman saya sendiri dan itu bukan kaya fiksi, nonfiksi yang dibuat seperti fiksi.

            Mulai tanggal 15 Januari 2021 saya akan mengkuti kursus menulis, akan ada pembimbing yang memberikan materi. Ini kursus online sebab saya sudah mendaftarkan diri jadi salah satu peserta. Dari prosedurnya para tim itu akan membantu penulis pemula hingga Ia bisa menciptakan karya sendiri dan diterbitkan dalam bentuk cetak ataupun buku elektronik. Saya sangat senang sebab itulah cita-cita saya, walaupun saya belum memutuskan untuk menjadi penulis yang sungguhan namun dunia tulis sebenarnya salah satu hobby saya. Dari berbagai sumber yang saya baca, katanya hobby yang paling mudah untuk dikembangkan adalah menulis, bahkan anda berada dalam situasi apapun, dimanapun dengan siapapun anda masih tetap bisa menulis. Berbeda denga orang yang hobby menyanyi hanya bisa dilakukan pada jam tertentu, atau orang yang memiliki hobby bermain musik, tidak mungkin dilakukan pada tangah malam ketika semua orang sedang terlelap. Menulis adalah kegiatan yang tidak mengganggu ketenangan orang lain dan isi tulisan itulah justeru yang mengganggu jika itu bersifat mengritik.

            Saya sangat dilema bagaimana menentukan karakteristik tulisan saya ini, entah fiksi atau nonfiksi. Saya ingin menulis karya fiksi tetapi kenyataan selama ini justeru yang saya buat adalah nonfiksi. Ada satu ide menarik yang saya anggap baik  untuk memecahkan dilema ini  ialah menulis karya nonfiksi tetapi sudah dikembangkan oleh saya sehingga terlihat enak dibaca. Saya tidak tahu seperti apa karyanya. Novel-novel Paulo Coelho rupanya bisa jadi panutan atau bahkan tulisan-tulisan Gunawan Muhamad yang sangat saya segani maupu karya-karya Kuncaranigrat. Mampukah saya meneladani tokoh-tokoh hebat ini?

            Ada beberapa proyek yang saya anggap harus saya lakukan yakni a. menulis tentang kebudayaan Maronggela dengan bahasa yang enak dibaca, dalam bentuk tulisan ringan. Semacam serba-serbi kampung Maronggela dengan berbagai kegiatan budayanya dan makna dari setiap kegiatan itu serta perkembangan realitas positif bagi orang Maronggela ketika melakukan budaya tersebut dan tantangan dunia mderen ini. B. saya ingin menulis kisah panggilan saya menjadi seorang Karmelit yakni sebuah novel dari sejak awal bergabung hingga saya keluar biara anti. Jika dua karya ini berhasil saya terbitkan dalam bentuk buku maka akan ada berbagai buku besar lainya yang saya hasilkan, tetapi disamping itu saya tetap memiliki cita-cita untuk menulis novel dan cerpen-cerpen popular. Saya juga tetap ingin menghasilkan karya ilmiah. Apakah saya bisa????

            Saya tidak mau tahu pokoknya saya harus bisa menghasilkan satu karya sebalum saya tua dan menghasilkan terus, sebab inilah fungsi dari membaca banyak buku. Jika saya boleh membanggakan diri mungkin saya adalah salah satu orang yang sagat kutu buku, apa saja saya baca terkusus yang berbau filsafat sebab itu adalah panggilan saya.

            Tulisan yang akan saya buat nanti selain sebagai hasil dari bacaan-bacaan juga sebagai cita-cita yang mesti saya lakukan agar ada orang yang terpengaruh dengan tulisan saya. Semoga berhasil, dan saya harus berusaha semaksimal mungkin yang saya bisa dan mesti mencetak satu buku nyata. Oke oke oke.

 

 

Sintus bezy, Senin 11,01,2021

Biara OCD Jogjakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...