Kamis, 28 Januari 2021

Manuk, Hemesnya Orang Maronggela

 

Manuk, Hermesnya Orang Maronggela

By Sintuz Bezy, S.Fil

Pengantar:

Satu buku yang sangat menarik tentang kebudayaan Maronggela adalah yang berjudul Tuhan dalam Pintu Pazir, karya P. bertolomeus Bolong, OCD dan Pak Cyrilus Wali. Inti dari seluruhnya adalah suatu pembelaan tentang realitas kepercayaan orang Maronggela bawaannya orang Maronggela percaya pada suatu entitas yang lebih tinggi yang mereka sebut dengan berbagai nama berbeda seperti Poso Wongko, Mata Wae Ulung temok, Mbo’ Muri, Muri Kraeng.  Penulis coba mempresentasikan bahwa ada tingkatan entitas ertinggi yang dipercayai ini, ada yang sangat tinggi dan satu-satunya tetapi ada yang kedudukannya lebih rendah. Mbo Muri itu sebutan untuk entitas tertinggi, sedangkan mata wae ulung temok hanyalah suatu yang lebih rendah.

Hampir seluru perjaanan kehidupan orang Maronggela tidak pernah terlepas dari kesadaran akan entitas ini. Bayak yang yakin bahwa di kolam-kolam besar selalu ada penunggunya, percaya akan keberadaan suanggi, dan hal-hal ini tentu sangat menarik untuk diteliti terisitimewa bagi saya secara pribadi. Dan tentu itu sudah sangat jelas dalam buku tersebut. Saya hanya ingin menegaskan bahwa kehadiran entitas-entitas tersebut mempengaruhi kehidupan orang Maronggela, dari cara berpikir, cara bertindak dan membetuk karakter orang-orang tersebut.

Kesempatan ini saya secara spesifik menggali sejauh mana hubungan tersebut bisa terjadi dana pa tanda-tanda serta sarana yang menunjukan bahwa entitas tertinggi meman menyetujui atau tidak menyetujui suatu karya manusia. Maka aya akan mengulas tentang pentingnya ayam (manuk) dan dikomparasikan dengan Heremes dalam mitologi Yunani.

Ulasan

Orang Maronggela

Hermes

    Orang Yunani sangat berkembang dalam bidang ilmu pengetahuan sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan filsafat teristimewa Filsafat barat yang berkembang saat ini dimulai dari negri Yunani. Namun sebeblum oran Yunani menemukan suatu metode berpikir yang rational, mengandalakan akal tentu ada suatu fase dimana mereka justeru mengandalkan jawaban-jawaban di luar akal untuk berbgai kepentingan kehidupan mereka. Mitos sangat mempeengaruhi gaya kehidupan saat sebelum filsafat. Tentu mitos tidak bisa langsung dipandang buruk namun ada suatu hal yang dibangun di sana, sihingga semua refrensi kehidupan yang baik dan benar serta buruk dan jelek berpatokan pada mitos-mitos tersebut.

    Mitos tentang dewa Heremes adalah salah satu cerita yang sangat popular dan hingga kini bahkan nama heremes dipakai sebagai sebutan bagi salah satu bidang pengetahuan filsafat yang disebut hermenuetika atau ilmu tafsir. Ilmu heremenuitik ini begitu mempengaruhi cara orang menemukan kebenaran-kebenaran dari teks, jadi hemenuitika bukan kebenaran itu sendir tapi suatu cara atau jalan yang bisa memungkinkan orang untuk sampai pada kebenaran yang tertinggi, artinya dengan metode hermenuitika orang ditantang untuk tidak serta merta mempercayai suatu teks yang ia baca, ia mesti menafsirnya dengan cara melihat siapa penulis teks, kapan ditulis, rasa bahasa yang berkembang pada waktu penulisa, serta pesan apa yang didapatkan dari suatu tulisan tersebut. 

    Mari kita menemukan bersama kisah hermes dalam kehidupan orang Yunani

a.      Hermes

Hermes adalah anak dari perselingkuhan antara dewa Zeus (pemipmpin paa dewa Yunan) dan ….. sejak kecil Zeus  memang sudah memilki bakat tersediri. Beberapa keunikan dari Zeus yang paling mencolok adalah Ia sebagai penghubung antara para dewa dan manusia atau bahkan kehidupan di bawah bumi. Hermes diberi mandate untuk menyampaikan semua pesan-pesan dari para dewa kepada manusia, dan juga tentu sebaliknya dari manusi itu sendiri. Terlepas dari berbagai keunikan Hermes itu sendrir, pada versi lain bahkan dikatakan bahwa Hermes telah mencuri api pengetahuan dari para ddewa dan diberikan kepada manusia sehingga manusia kemudian mendapatkan kemampuan untuk mngetahui seperti para dewa itu sendiri.

Dalam kaitnannya dengan kebudayaan timur tentu ada Hermes-hermes lain entah itu dalam rupa manusia dewa atau bahkan dalam rupa hewan atau binatang. Orang Maronggela bisa dikatakan bahwa mereka mempercayai manuk sebagai hermesnya. Sebab manuk memang memiliki kekuataun tersendiri dan mengethaui entah itu masuk akal atau tidak tapi yang dilakukan memang seperti itu.

b.      Heremenuitika

c.        

Manuk

Selamat malam salam jumpa lagi bersama saya sintus. Kali ini saya akan menceritakan tentang Manuk hermesnya orang Maronggela. Orang Maronggela menyebut ayam dengan kata manuk. Hasil observasi saya rupanya hampir rata-rata orang Flores ada umumnya menyebut Ayam dengan manuk walau ada sebagian yang menyebutnya manu. Kalian pasti sudah sangat akrab dengan kisah-kisah mitos apalagi kisah dari negri Yunani. Jika belum maka aku ceritakan tentang dewa Hermes.

manuk adalah bintang bangsa burung yang dipelihara olah manusia untuk berbagai kepentignannya. manusia Maronggela tentu juga bagian dari mereka yang sangat semangat dalam memelihara Manuk. hampir semua keluarga pasti memelihara binatang bernama manuk ini. manuk tentu bukanlah binatang mamalia besar yang sangat susuah untuk dipelihara. manuk justeru bisa mencari makan sendiri saat tuannya tidak memberi makan, artinya sangat tidak susah memelihata manuk. 

Ada beberapa alasan mengapa harus manuk yang dijadikan penghubung antara manusia dan yang ilahi dalam kebudayaan Maronggela. mengapa bukan babi, atau anjing atau binatang peliharaan lain padahal binatan itu juga sangat dekat dengan manusia itu sendiri. tentu hal ini memiliki alasan alasan yang sangat bisa diterima secara akal. sebelum sampai pada alasan yang lebih bernuansa mistik tapi mari kita mulai dari pengalaman Orang Maronggela tersendiri dengan binatan yang disebut manuk.

manuk mengetahui hari akan pagi. zaman sebelum orang mengenal jam tangan atau jam dinding seperti yang kita miliki saat ini, satu-satunya andalan untuk memastikan bahwa fajar sudah mulai menyingsing dan tandanya akan segera pagi adalah suara manuk sebab manuk akan selalu berkokok pada pagi hari. (cari tahu mengapa manuk selalu berkokok pada pagi hari). manuk diyakini sebagai pembantu manusia dalam memberi tanda=tanda alam. 

selain itu manuk di

Fungsi lain manuk

a.      Dalam Pintu Manuk

Pintu manuk  istilah untuk menyebut  suatu ritual doa adat dimana digunakan ayam sebagai saranannya. Adapun pintu manuk dilakukan dengan seseorang

b.      Dalam upacara-upacara Wina wai rana laki

c.       Upacara ghao kanggong

d.      Dalam upacara bakok porak podo padong

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...