Rabu, 02 Februari 2022

Dangal

Dangal

     Jika bertanya kepada saya tentang kategori film apa yang paling saya sukai, saya akan menjawab film India. Film India biasanya sederhana dan selalu diangkat dari kisah nyata yang menginspirasi banyak orang untuk berjuang, bangkit dari keterpurukan, serta tidak sombong dengan kesuksesan. Tentu hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan kenyataan hidup sehari-hari. Film India sarat makna filosofisnya.

Anda mungkin sangat akrab dengan tokoh-tokoh popular (para aktor) seperti Sharu Khan tetapi juga Amir Khan dan yang lainnya. Malam ini kami di Biara OCD Jogja ‘nobar’ (nonto bareng) salah satu film India yang dirilis sejak tahun 2016. Film tersebut berjudul Dangal dengan pemeran utamanya adalah Amir Khan, Fatima Sana Shaikh, Sanya Malhotra dan beberapa lainnya. Amir Khan yang berperan sebagai bapak seorang pelatih gulat menginginkan kedua putrinya memenangkan pertarungan gulat di kancah International dengan meraih medali emas.

Kisah film ini sangat menarik, sebab dalam perjalanan untuk meraih medali emas ternyta putrinya mengalami banyak rintangan, muali dari diijek oleh teman-temannya, ditertawakan oleh warga sekampung, hingga dipengaruhi ke arah yang negatif serta berbagai kecurangan lainnya. Tetapi, berkat usaha bapak tersebut yang ingin sekali agar anaknya harus sukses, akhirnya berhasil. Si putri pegulat ini mendapatkan medali emas impian ayahnya dan juga tentu keinginan dirinya yang membawa efek besar bagi bangsa India.

Setelah usai nonton saya coba men’googling’ untuk sekedar menemukan informasi tambahan tentang film bersangkutan, ternyata dugaan saya tepat bahwa film itu diangkat dari kisah nyata perjuangan  seorang pegulat putri pertama India yang bernama Geeta Phogat hingga berhasil meraih medali emas pertama untuk India dalam ajang Commonwealth Games pada tahun 2010. Tentu kisah dalam film bukanlah gambaran 100 persen kehidupan Geeta, tetapi kisah teresbut menampilkan semangat usaha keras, kerja keras, menantang arus, mimpi besar, bangkit kembali setelah gagal dan jadi pemenang. Sebab “jika sejarah ditulis oleh pemenang maka hanya pemenang yang akan selalu diingat” kata Mahavir Singh,

Sayapun merenungkan nilai-nilai bagus ini bagi perkembangan kehidupan saya dan siapa saja di luar sana. Bahwasannya siapapun kita, apapun profesi dan pekerjaan kita, lakukan yang terbaik anggaplah dunia ini sebagai tempat bertarung dan anda adalah petarungnya. Anda bukan petarung yang curang tetapi anda seorang jagoan yang berani berjuang hingga mencapai medali kebahagiaan. “Do the best you can and the Lord will do the rest!”

Jogja, Rabu 02022022

Sintuz Bezy.

 

2 komentar:

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...