Ki
Ageng Suryomantaram
Biografi :
Nama lengkapnaya Gundoro Pangeran Suryomantaram. Anak
dari Hamengkubuwono VII. Saat kecil ia didik secara baik dan agama didamping
oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Namun beliau adalah orang yang cepat gelisa sebab pikirannya
tajam. Lama tinggal di Malaysia. Pangeran ini lari dan jual kain sebab di
Kraton Ia tidak pernah menemukan manusia sebab yang ia temukan hanyalah ambisi,
persaingan, mesin, kereta, tidak ada manusia sejati. Ia lalu mengembara untuk
mencari tentang siapa itu manusia.
Sahabatnya ialah Ki Hajar Dewantara. Mereka membagi peran
fokus pada pengajaran anak-anak dan orang tua. Mengusul pembentukan militer ke PETA. Ia
pernah menulis buku kecil berjudul Jimad Perang dan diberikan kepada Sukarno. Ia
sering terlibat diskusi dengan Sukarno.
Pemekirannya
:
a.
Enam
“Sa”:
Sabutuhe
(sebutuhnya)
Saperlune
(seperlunya)
Sacukupe
(secukupnya)
Sabenere
(sesui dengan benar yang kamu yakinni)
Samesthine
(semestinya)
Sakpenak’e
(buat nyaman)
Hidup
itu yang paling enak jangan berlebihan dan jangan berkekurangan, seimbang dan
itulah yang akan menghantar anda pada kebahagiaan. Kelihatannya sederhana
tetapi banyak orang tidak tahu takaran masing-masing, secukupnya itu berapa,
seperlunya itu berapa ukurannya, nah ketidaksadaran akan hal inilah yang
membuat orang kadang terlanjur serakah.
b.
Nalar
“Rationalitas Reflektif”
Rationalitas
reflektif lawan gaya pemikiran barat yang retionalitas egoistik hanya
pentingkan logika mencari kebenaran hitam putih. Tetapi tingkat yang lebih tinggi
adalah ratioanlitas akomodatif. Suryiomantaram saat berteori masih pada
rationalitas reflektif.
c.
Aku
merefleksikan maka aku ada
Setelah
sekian lama mencari tentang manusia, suatu malam saat di tempat tidur bersama
istrinya barulah ia temukan kesadaran bahwa “aku yang gelisah,, mencari tentang
manusia selama ini, inilah aku”. Aku
bisa menemukan diriku setelah aku merefleksikan.
Tawuro
Jiwo, pahami dirimu maka kamu akan memahami orang lain. Pahami gerak batinmu
sendiri, apa yang membuat dirimu nyaman.
d.
Pelajarilah
diri sendiri.
Sebelumnya
ia sealu pergi ke luar mencari tentang siapa itu manuia, padahal manusia bisa
ditemukan melalui pegenalan akan diri sendiri.
e. Hiduplah
Di Sini (Kedisinian dan kebeginian)
Terima
hidup dengan lapang dada, apa adanya, tidak usa benci dan menolak kehidupan
anda.
f.
Keinginan
Hidup
disetir oleh keinginan. Hati adalah lokomotif atau sumber, sedangkan akal hanya
untuk menjustifikasi. Jika aku memenuhi keinginan maka aku bahagia. Wujud
keinginan ialah : Semat=kekayaan, kesenangan., Derajat=keluhuran, kebahagian,.,
Keramat=kekuasaan, kepercayaan, pujian (status sosial).
g.
Mulur-Mugrek
Kebahagiann
sifatnya mulur, selalu menambah, tidak pernah cukup. Misalnya ketikda anda
sudah sampai tapi masih terus mencari. Mestilah memahami bahwa kesengan dan
kesusahan itu sementara. Maka jika anda memahami bahwa hidup itu mulur dan
mugrek maka pamani bahwa orang lain juga seperti itu. Orang kaya, miskin, tua,
muda dan lain-lain. Tidak perlu iri, sombong, sebab kita sama dan derajat kesamaan
itu sama. Manusia itu sama di level rasa. Secara individual maka anda akan
tentram.
h.
Sumber
Neraka Dunia
Iri =
merasa kalah terhadap orang lain, tanda anda lebih rendah dari orang lain.
Sombong
= merasa menang dari orang lain, lebih
pintar, hebat.
Menyesal
= yang lalu biarlah berlalu, diingat boleh tapi jangan terlalu disesalkan.
Kawatir
= masa depan perlu disiapkan tetapi jangan terlalu kawatir.
Maka,
HIDUPLAH MASA KINI.
Penutup:
Ajaran Ki Ageng Suryio
Mantararam. Perlulah mawas diri, pahami keinginan anda, target anda, lalu
kontrollah keinginan anda, dan terakhir pembebasan keinginnan, jangan disetir
oleh berbagai keinginanan anda sendiri. Filsafat, agama, moral, adalah ajaran
yang mengontrol keinginan anda.
Catatan :
Tulisan ini adalah ringkasan dari Ngaji Filsafat : Ki Ageng Suryomentaram - Kawruh Begja. Ngaji Filsafat 106. Edisi Filsafat Kebahagiaan Bersama Dr. Fahruddin Faiz. Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta. 30 Maret 2016 via Youtub (https://youtu.be/jN52p043st0).
jogja, senin 14/02/22
Oleh : Sintus Bezy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar