Minggu, 13 Februari 2022

Ki Ageng Suryomantaram

 

Ki Ageng Suryomantaram


Biografi :

    Nama lengkapnaya Gundoro Pangeran Suryomantaram. Anak dari Hamengkubuwono VII. Saat kecil ia didik secara baik dan agama didamping oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Namun beliau adalah orang yang cepat gelisa sebab pikirannya tajam. Lama tinggal di Malaysia. Pangeran ini lari dan jual kain sebab di Kraton Ia tidak pernah menemukan manusia sebab yang ia temukan hanyalah ambisi, persaingan, mesin, kereta, tidak ada manusia sejati. Ia lalu mengembara untuk mencari tentang siapa itu manusia.

    Sahabatnya ialah Ki Hajar Dewantara. Mereka membagi peran fokus pada pengajaran anak-anak dan orang tua.  Mengusul pembentukan militer ke PETA. Ia pernah menulis buku kecil berjudul Jimad Perang dan diberikan kepada Sukarno. Ia sering terlibat diskusi dengan Sukarno.

Pemekirannya :

a.      Enam “Sa”:

Sabutuhe (sebutuhnya)

Saperlune (seperlunya)

Sacukupe (secukupnya)

Sabenere (sesui dengan benar yang kamu yakinni)

Samesthine (semestinya)

Sakpenak’e (buat nyaman)

Hidup itu yang paling enak jangan berlebihan dan jangan berkekurangan, seimbang dan itulah yang akan menghantar anda pada kebahagiaan. Kelihatannya sederhana tetapi banyak orang tidak tahu takaran masing-masing, secukupnya itu berapa, seperlunya itu berapa ukurannya, nah ketidaksadaran akan hal inilah yang membuat orang kadang terlanjur serakah.

b.     Nalar “Rationalitas Reflektif”

Rationalitas reflektif lawan gaya pemikiran barat yang retionalitas egoistik hanya pentingkan logika mencari kebenaran hitam putih. Tetapi tingkat yang lebih tinggi adalah ratioanlitas akomodatif. Suryiomantaram saat berteori masih pada rationalitas reflektif.

c.      Aku merefleksikan maka aku ada

Setelah sekian lama mencari tentang manusia, suatu malam saat di tempat tidur bersama istrinya barulah ia temukan kesadaran bahwa “aku yang gelisah,, mencari tentang manusia selama ini, inilah aku”.  Aku bisa menemukan diriku setelah aku merefleksikan.

Tawuro Jiwo, pahami dirimu maka kamu akan memahami orang lain. Pahami gerak batinmu sendiri, apa yang membuat dirimu nyaman.

d.     Pelajarilah diri sendiri.

Sebelumnya ia sealu pergi ke luar mencari tentang siapa itu manuia, padahal manusia bisa ditemukan melalui pegenalan akan diri sendiri.

e.     Hiduplah Di Sini (Kedisinian dan kebeginian)

Terima hidup dengan lapang dada, apa adanya, tidak usa benci dan menolak kehidupan anda.

f.       Keinginan

Hidup disetir oleh keinginan. Hati adalah lokomotif atau sumber, sedangkan akal hanya untuk menjustifikasi. Jika aku memenuhi keinginan maka aku bahagia. Wujud keinginan ialah : Semat=kekayaan, kesenangan., Derajat=keluhuran, kebahagian,., Keramat=kekuasaan, kepercayaan, pujian (status sosial).

g.      Mulur-Mugrek

Kebahagiann sifatnya mulur, selalu menambah, tidak pernah cukup. Misalnya ketikda anda sudah sampai tapi masih terus mencari. Mestilah memahami bahwa kesengan dan kesusahan itu sementara. Maka jika anda memahami bahwa hidup itu mulur dan mugrek maka pamani bahwa orang lain juga seperti itu. Orang kaya, miskin, tua, muda dan lain-lain. Tidak perlu iri, sombong, sebab kita sama dan derajat kesamaan itu sama. Manusia itu sama di level rasa. Secara individual maka anda akan tentram.

h.     Sumber Neraka Dunia

Iri = merasa kalah terhadap orang lain, tanda anda lebih rendah dari orang lain.

Sombong = merasa menang dari orang lain,  lebih pintar, hebat.

Menyesal = yang lalu biarlah berlalu, diingat boleh tapi jangan terlalu disesalkan.

Kawatir = masa depan perlu disiapkan tetapi jangan terlalu kawatir.

Maka, HIDUPLAH MASA KINI.

Penutup:

            Ajaran Ki Ageng Suryio Mantararam. Perlulah mawas diri, pahami keinginan anda, target anda, lalu kontrollah keinginan anda, dan terakhir pembebasan keinginnan, jangan disetir oleh berbagai keinginanan anda sendiri. Filsafat, agama, moral, adalah ajaran yang mengontrol keinginan anda.

 

Catatan :

Tulisan ini adalah ringkasan dari Ngaji Filsafat : Ki Ageng Suryomentaram - Kawruh Begja. Ngaji Filsafat 106. Edisi Filsafat Kebahagiaan Bersama Dr. Fahruddin Faiz. Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta. 30 Maret 2016 via Youtub  (https://youtu.be/jN52p043st0).

                                                                                                    jogja, senin 14/02/22

                                                                                                                Oleh : Sintus Bezy

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...