Sabtu, 12 Februari 2022

Sejarah Suku Poso'

 

Sejarah Suku Poso'.

-Warukia- maronggela.

Beberapa waktu lalu saya sempat menulis tentang etimologi nama Maronggela. Lalu saya positngkan itu ke FB saya. Dari berbagai coment, ada yang meminta untuk menulis tentang asal-usul orang Maronggela. Namun untuk mengetahuinya, saya akui bahwa mesti digali dari tua-tua adat yang menurut saya masih ingat akan cerita leluhur tentang dari mana orang Maronggela berasal. Dan saya belum menggali banyak informasi dari mereka. Tapi syukurlah saya temukan informasi dari sumber lain, dan darinya saya bagikan kepada saudara sekalian, sekedar untuk didiskusikan, tambahan dan masuka dari anda sealian yang sempat membaca ini sangat saya harapkan agar kita sampai ke suatu informasi dan pengetahuan yang akurat.

Sekilas kampung lama Warukia, terbentuk dari dua suku yatu suku Poso’  dan suku Retas. Berikut ini adalah asal-usul penghuni suku Poso’. Suku Poso’ merupakan suku berasal dari Gowa di Sulawesi, karena perang mereka mengungsi ke Flores dan menetap di kampung Poso’. Pasangan keluarga itu adalah Bapak Ndeze’ dan Mama Lenang. Setelah Ndeze’ dan Lenang sampai di daerah Poso’ mereka membuka ladang serta membuat perkampungan bersama keluarganya. Beberapa tahun kemudian lahirlah seorang anak laki-laki dari keturunan Bapak Ndeze’ yang diberi nama Pu’un. Setelah beranjak dewasa, Pu’un meminang seorang anak perempuan yang berasal dari kampung Namut. Perempuan tersebut adalah anak dari Dalu Namut. Seperti orang berbudaya lainnya, mereka juga  melewati acara pernikahan berdasarkan adat suku Poso’. Lalu perempuan tersebut dibawah ke rumah sang suami di kampung Poso’. Kehidupan keluarga tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa waktu setelah perkawinan terjadi perselisihan  yang menjadi awal dan penyebab bergabungnya suku Poso’ dengan beberapa suku lainnya seperti Retas sehingga membentuk Warukia.

        

         Ada beberapa peninggalan di Suku Poso' yaitu:

   1. Watu Landor: watu landor merupakan sebuah “batu loncat” yang digunakan oleh penghuni suku Poso' untuk menentukan layak tidaknya seorang laki-laki dan perempuan beranjak ke perkawinan. Watu Landor terdiri dari tiga batu yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.  Terdapat sat batu yang  paling tinggi kira-kira 1,5 meter yang akan dilompati oleh laki-laki dan batu yang berukuran sedang kira-kira 1 meter untuk dilompati oleh perempuan sedangkan batu yang paling kecil digunakan untuk melakukan acara adat potong gigi (Rosong Ngis).

    2. Gumbang Zuma; merupakan situs bersejarah peninggalan Suku Poso' yang diwariskan untuk suku Warukia. Suku Poso' membuat Gumbang Zuma' dengan alasan bahwa secara geografis warga Suku Poso'  hidup di atas puncak gunung Poso' yang dipimpin oleh Gelarang Poso'. Mereka mengeluh akan susahnya mendapat air minum dimana tempat tersebut benar-benar tidak terdapat mata air.  Warga suku Poso' berhasil membuat dua buah lubang batu dengan dilengkapi  tutupan dan alu yang digunakan untuk mengetuk dasar lubang pada saat meminta air hujan kepada leluhur. Lubang pertama diberi nama Gumbang Zuma' Wina  (Gumbang Zuma' Perempuan)  yang digunakan warga Suku Poso' untuk cuci dan mandi. Lubang kedua diberi nama Gumbang Zuma Rana (Gumbang Zuma Laki-lak)i yang digunakan untuk keperluan minum.

          UNTUK DIDISKUSIKAN, MASUKAN DAN TAMBAHAN SANGAT SAYA HARAPKAN.

Catatan :

Tulisan ini saya dapatkan dan sadur bebas dari buku kenangan yang ditulis oleh masahiswa dari Universitas Negri Sebelas Maret Solo. dengan judul Mronggela Miniatur  Surga Di Timur Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...