Yah… yah… aku
ingat tanggal itu. Hari yang paling mencemaskan sepanjang perayaan ulang
tahunku. 12-12-12. Tanggal dua belas, bulan dua belas, tahun duaribu dua belas.
Saat itu aku baru berumur 14 tahun, setahun kemudian baru bisa dikatakasn
gadis. Sebab sesuai tradisi, menjadi gadis dimulai umur 15 tahun. Tetapi memang
malam itu, malam penuh misteri, teka-teki ramalan akan terbukti, apakah benar
atau tidak. Aku takut, mama takut, bapa takut, semua orang takut…. Sesuai
ramalan, tepat jam 12 malam langit akan guncang, bumi bergetar, bintang,
bintang bertaburan, dan hari kiamat dimulai…
Aku,, selalu
takut dengan hari kiamat, kata orang, “pada
hari murka itu, dunia dihancurkan. Jadi abu oleh api, bagai nabi katakan.
Gemetarlah manusia, bila menghadap hakimnya, segala perbuatan, akan ada
balasan”. Banyak film di
bioskop-bioskop selama ini yang mengisahkan tentang kiamat 2012, banyak, dan
itu terjadi tepat pada ULTAHKU. “Tuhan adilkah Engkau? Mengapa dunia harus
kiamat sekarang? Aku baru merayakan Ultahku ke-14. Tuhan aku masih mau hidup
1000 tahun lagi, tundalah sedikit, sebab masih banyak hal yang ingin aku
kerjakan dalam hidup ini, tuhan mengapa harus hari ini dunia kiamat. Untuk apa
Kau ciptakan aku Tuhan, apakah hanya untuk menyaksikan bagaiamana kekejamanMu,
bagamana Engkau menungkir balik dunia….? Tidak….!.....!,,
Jarum panjang
tepat pada angka 12, hari ini jam 12, tanggal, 12, bulan 12, tahun 2012… DUNIA
TIDAK KIAMAT…. Memang malam itu sempat gerimis, tetapi tidak ada tanda-tanda
dunia kiamat seperti yang difilm-film
itu. Aku menjatuhkan air mata, sykurku bahwa Tuhan mendengarkan doaku, … bahwa
Tuhan masih member kesempatan bagiku untuk mengarungi bentangan lautan
kehidupan ini, walau aku tidak tahu baik
atau buruk, senang atau sedih, gembira atau tersiksa.
Kini… trauma
dunia kiamat memang masih membekas, but,
for me, no more fear. Tanggal 12,
bulan 12, tahun 98 tetap menjadi hari yang special, hari jadiku, aku antusias
manyambutnya, bukan kecemasan lagi. Kini, aku tak perduli lagi dengan ramalan
dunia kiamat. Kiamatnya dunia adalah kehendak Tuhan bukan ramalan para ahli
nujum. Hehehe,,, aku percaya akan kesempurnaan Tuhan.
Setiap
menjelang ultahku, aku selalu bertanya-tanya, kenapa aku harus lahir pada
tanggal 12, bulan 12, tahun 1998??? Mengapa aku harus diberi nama Yutta
Assunta?////?? Angka 12 adalah angka
sempurna untuk orang Israel, karena anak-anak Yakub terdiri dari 12 orang yang
berkembang menjadi 12 suku Israel hingga, hari ini. Yesus memanggil murid 12
orang. Apakah ini menandakan bahwa aku orang yang sempurna? Entahlah…
Pada sisi lain, hitungan satu
hari terdiri dari 24 jam, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. Mungkinkah ini
menandakan bahwa sepanjang hari aku
harus tetap menjadi orang yang sempurna… entahlah. Semua tergantung aku mau
memaknainya seperti apa… hahahaha,, yah, yah, tanggl 12 adalah tanggal di
tengah bulan, satu bulan terdiri dari 30 hari dan hari ke-12 berada di
tengah-tengah. Mungkinkah ini tanda keseimbangan, tidak menjadi terlalu mudah,
dan tidak terlalu menjadi sangat tua. Hehehe.
Dalam
kalenderium gereja, memang bulan 12/Desember adalah bulan terakhir, menutupi
satu bentangan tahun. Bulan desember adalah bulan lahirnya Yesus, tanggal
lahirku dekat sekali dengan tanggal lahir Yesus. Semua semakin jelas bahwa aku
memang orang yang sangat dekat dengan Yesus, ulang tahun saja berdekatan.
Hehehe.
Tahun lahirku 1998, saat itu
Indonesia sedang dalam masa transisi, dari era Orde Baru, menuju era Revormasi,
dari masa diktatoriat Soeharto,beralih ke masa yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Apa makna semua ini/>>/? Aku bukan terlahir di masa dictator
Soeharto, tetapi pada era yang penuh kebebasan, dimana hak-hak asasi dihargai,
kebebasan berpendapat dijunjung tinggi,, jangan-jangan aku nanti menjadi
pejuang kemanusiaan, entahlah….
Hehe, menutup refleksiku ini,
satu hal yang ingin aku ucapkan, terimakasih, hidup, terima kasih waktu, terima
kasih Tuhan, Kau hadirkan diriku melalui kedua orang tuaku, kau hadiahkanku 2
saudara yang baik, dan Kau berikan sahabat-sahabat yang luar biasa. Tak ada
yang istimewa selain Terima Kasih Cinta
Penfui, 12/12/18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar