Jumat, 20 November 2020

Buyar

 

Buyar

Cewek itu datang. Tapi aku tak ada. Huh.. kecewa juga aku maupun dia.

Nova demikina nama cewek manis yang aku sunting beberapa waktu lalu. Hari Minggu kemarin, memang tidak ada janjian untuk bertemu sih tetapi, aku berniat untuk bertemu dengannya seusai mengikuti misa di Gereja. Namun gagal. Bukan karena apa-apa, skenarionya tidak bagus.

Aku sudah siap kata-kata istimewa untuk gadis manis yang aku suka itu. Pertama, mengagumi keelokan rupanya, kecantikkannya, yang menjadi alasan mengapa aku menyukainya. Kedua mengungkapkan rasa, bahwa aku memiliki rasa tertarik kepada dirinya. Dan ketiga meminta nomor WAnya. Serta terakhir menanyakan apakah dia sudah memiliki pacar atau belom? Hehehe, dalam coretan ini memang terbaca tidak romantis sih, tetapi dalam praktekknnya pasti sangat-sangat romantis. Aku pandai melakukan hal itu, hingga membuat cewek jatuh hati. Dan aku tidak suka terlalu berbohong banyak melalui hp, aku mau bicara langsung. Sebab dengan pertemuan langsung aku bisa mengukur apakah seseorang suka benaran atau tidak? Dengan memandang mata si cewek aku bisa melihat keindahannya dan ketidakberdayaannya serta keinginannya untuk dielus serta dibelai-belai. Huuh, itulah aku.

Pertanyaan itu tadi siap aku lontarkan entah apapun jawabannya. Memang dia masih terlalu mudah buatku takluki, dia masih terhitung belia. Dan tidak terlalu menantang aku. Tetapi dia berhasil membuat aku tertarik, jadi, yah aku harus beretorika secara baik. “Hahaha, cinta-cinta bodok”. Kata AR. aku sebenarnya hanya ingin mengaktivkan kembali rasa yang terpendam begitu lama. Ketertarikan dengan lawan jenis, feeling itulah yang tersembunyi selama ini. Itu yang harus aku aktifkan. Tidak susah, yang penting tetap ekstera hati-hati dan tidak melampaui batas relasi yang wajar.

Hmmm, kalian penasaran siapa aku sebenarnya kan? Seusai tamat SMA aku bergabung ke seminari untuk sekolah menjadi pastor Katolik. Salah satu aturan menjadi pastor itu ialah tidak menikah supaya kami fokus pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Sejak aku bergabung ke sekolah ini, nyaris aku tidak pernah berkenalan dengan cewek lagi. Hingga tiba di hari yang indah ini.

Semua gara-gara Pastor Serilus. Sebelum misa dia memintaku untuk menjual buku renungan yang ditulis oleh pra frater (calon pastor) teologan. Jualnya seusai misa dan dijual kepada umat Allah. Maka aku harus keluar dahulu sebelum ekaristi selesai dan menggantikan jubahku. Saat kembali ke kapela  dengan buku di gardus. Aku tidak melihat cewek bernama Nova itu lagi. Hanya teman-teman mengatakan bahwa dia datang misa dan seusai ekaristi dia bersama temannya langsung kelaur dan pulang. Sial ew…

Masih ada waktu, yang penting aku sudah memberinya sinyal bahwa aku menyukainya. Ini aku yakin pasti membuat dirinya berbunga-bunga. Hahahaha. Gara-gara cinta aku semacam menjadi seperti anak kecil lagi, paahal umurku sudah sangat tua untuk hal-hal konyol seperti ini. Mengapa aku masih melakukannya, apakah aku terlambat dalam mengolah rasa? Tidak ini semua gara-gara menjadi frater sialan ini. Semua serba terlambat, aku tertunda untuk mengalami cinta, aku tertunda untuk mengenal cewek. Huuuh, aku yang sial.

Sebagai tebusannya, haha aku malah bercengkrama dengan cewek-cewek dari pulau Sabu. Yah ada empat orang cewek anak kuliahan berasal dari Pulau Sabu. Dan mereka sebenarnya ingin bertemu Pastor Sirilus. Tetapi karena Beliau masih di kamarnya maka kebetulan aku lewat, yah aku kenalan dong sama mereka. Ternya orangnya baik-baik dan ramah-ramah, yah itulah pintasan luar yang terbaca. Teapi mereka manis-manis seperti gula Sabu. Mereka meminta nomor WA ku tetapi aku bilang tidak ada. Hahah, padahal ada. Aku hanya memberikan alamat FBku. Yah seperti mereka yang ingin mendapat teman, sebenarnya aku juga ingin sekali mendapat teman sebanyak-banyakknya. Makannya di sisa bulan-bulan terakhirku si kota Kupang ini. Aku harus mencari teman sebanyak-banyaknya. Cewek maupun cowok dan berusaha untuk dekat serta mebangun perasahabatan yang sangat sehat serta menyenangkan. Ini semua demi hidupku. Bahwa jika aku berteman banyak pasti aku akan mendapat banyak kemudahan.

Mulailah bersahabat, tidak usah takut ditolak. Sampai kapan sih dia menolak. Dia juga manusia pasti akan ada titik tertentu dia menerimamu. Hahaha tetapi sejauh ini, bersahabatlah dengan siapa saja. Okay.

Untuk Dia, tunggu aksiku di hari-hari mendatang.

Penfui, 7/1/19

Sintus bezy

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...