Rabu, 25 November 2020

Apa Mungkin...?

 

Apa mungkin…?💀

💑👫

          

Lasiana
Cinta, suatu konsep yang banyak makna. Cinta, suatu kata yang tak pernah habis diucapkan, tak pernah bosan ditulis dan tak lekas usang disairkan. Cinta juga adalah rasa yang sangat misteri. Entah fakta atau rekayasa, entah murni atau terselubung maksud, semua berjalan seiring. Kata “aku cinta kamu”, tersirat banyak hal yang mengikutinya. Pokonya aneh sekali bebicara tentang cinta.

    Sepasang kekasih dinyatakan saling mencintai ketika mereka mengekspresikan dalam cumbu ria bersama. Pelukan, ciuman, bahkan seks. Semua adalah ekspresi cinta. Saling mengorbankan dan saling menguntungkan. Saling menjatuhkan dan saling membantu untuk membangunkannya kembali.


    Aku terlalu banyak membuang waktu dengan kosep-konsep cinta. Aku tak mampu mengurai tentang cinta, karena aku jarang mengalaminya. Hmmm, apa untungnya menjadi seorang biarawan yang tidak pernah merasakan bagaimana cinta itu sebab yang aku tahu adalah cinta kepada lawan jenis. Hmmmm, aku membuang banyak waktu dengan konsep. Aku lupa bahwa yang terpenting itu adalah penerapannya. Tidak cukup berbicara tentang teori cinta, yang lebih baik adalah mengalami bagaimana itu cinta. Apakah aku terlamabat? Tidak aku belum terlambat, aku masih punya waktu, aku masih mudah. Jangan menunggu hingga uzur baru bisa mengalami apa itu cinta. Rasakan cinta seorang lawan jenis kepada anda.

        Yah, gadis manis bernama Nova itu, memang belum aku kenal secara lebih dalam. Aku baru saja mengagumi kecantikkannya. Dan memang dia sangat menarik, seketika saja aku memandang wajahnya, langsung adrenalinku dan ituisiku tak bisa lari darinya. Dia masih sangat mudah sih, tapi tak ada batasan untuk cinta.  Besok adalah, jawabannya. Aku berharap dia datang menghadiri misa di tempat ini. Pasti aku coba dekati dia lagi, dan yah mendapatkan nomornya. Hmmmm, tak lebih sih aku hanya berusaha untuk menghidupkan kembali rasa cinta yang aku kubur sekitar 7 tahun dalam biara ini. Aku rasa terlalu mati, terlalu kaku, terlalu lemah tanpa cinta seorang wanita. Aku butuh itu, dan itu menghidupkanku, membuat aku semangat dan membuat aku gembira serta memiliki daya juang yang tinggi.

        Yah memang beberapa waktu lalu aku berjumpa dengan A R. gadis adik kelasku di SD, yang ternyata sangat mengagumi diriku sejak kecil. Aku juga sangat mengagumi dirinya. Tetapi kami terjebak dalam ruang dan waktu yang berbeda. Dan setelah bertemu kembali kami sudah sangat berbeda, dan aku selalu berpikir bahwa aku terlambat datang kepadanya. Dia sudah menjadi milik orang lain. Memang aku bisa saja menerima dia tanpa keperawannannya, karena yah cewek sekarang, sangat sedikit yang masih perawan. Aku bisa saja menerima dia apa adanya. Tetapi aku tidak ingin mengecewakan orang yang lebih membutuhkan dirinya daripada aku yaitu kekasihnya. Dan yah, sudahlah. Semua serba terlambat. Aku dari dahulu memang orang yang suka terlambat. Aku rela kok, apapun alasannya. Tetapi jika mukjizat itu nyata. Aku bisa berjumpa dengan A R lagi.

        Perjumpaan dengan AR inilah yang membuat aku semangat, memulihkan harga diriku, dia membuat aku sangat gentel di depan perempuan, dia membuat aku tidak akan pernah takut wanita cantik sekalipun, dia membuat aku menjadi aku yang perkasa, yang sangat lelaki dan aku menemukan diriku. Bahwa aku adalah pria yang siap, dan matang dan lebih sempurnah jika memiliki pendamping hidup. Namun dia mencuri hatiku. Hal ini membuat aku harus mencari, dan mencari. Aku berusaha untuk mendekati cewek-cewek lain untuk mencari hatiku.  

        Beberapa hari lalu, aku coba dekat-dekat dengan cewek Manggarai itu. Dan apakah besok dia bisa datang, jika dia datang berarti kami akan resmi pacaran. Aku janji, jika tidak maka itu akan menjadi PR bagiku. Aku harus mengapliksaikan apa yang diajarkan oleh AR. Bukan ciuman, bukan seks, tetapi cinta. Perasaan, feelin yang aku lupa selama ini. Dengan feeling ini aku akan berkreasi, menghasilkan banyak karya spektakuler. Mungkin aku terlau tua untuk Nova, tetapi tidak juga sebab Macron terlalu muda untuk isterinya, Trump terlalu tua untuk Melania. Tidak, dalam cinta itu tidak ada batasan umur. Siapa yang memiliki rasa itulah yang akan jadi. Hehehehe,

Sintus Bezy

Penfui, Sabtu, 05-01-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...