KEHENDAK YANG PALING DASAR
Aku tahu apa
kehendak yang paling dasar dari manusia. Bukankah itu adalah kebebasan? Manusia
ingin bebas. Bebas dari ikatan peraturan, bebas dari ajaran-ajaran moral yang
mengekang, bebas dari agama yang terlalu suci. Manusia ingin bebas dan
menikmati hidup secara manusiawi, secara alamiah serta sangat mendasar.
Banyak
manusia sekarang terjebak dalam pilihan-pilihan yang membelenggunya. Pilihan
memang hasil dari keputusan bebas tetapi ternyata tidak membebaskan dirinya.
Apa arti pilihan bebas ketika itu tidak membebaskan pemilih? Orang mungkin
berkata bahwa konsekwensi dari kebebasan anda adalah pilihan dan itu harus
diterima sebab denan tidak menentukan pilihan juga belum tentu anda bebas. Rupanya
aku harus tanya lagi pada Om Sartre ni, beliau yang peling getol membela
kebebasan hakiki katanya. (xxxxxxxxx)
(xxxxxxxx) Aku
ingin berbagi sedikit pengalamanku. Lagi-lagi soal kebebasan. Perayaan tahun
baru dirayakan dengan berbagai rupa. Ada yang merayakannya dengan kembang api,
ada yang merayakannya dengan pesta seks. Ada juga yang menghabiskan sepanjang
hari dengan minum-minuman beralkohol penghilang penat dan stress katanya. Semua
bebas mengekspresikan kegembiraan mereka masing-masing. Selagi kebebasan kita
tidak melanggar kebebasan orang lain, yah lakukan saja. Hukum yang ada di
negeri ini, bukan untuk mengekang tetapi untuk menjamin. Menjamin kebebasan
setiap individu untuk hidup, bekerja, berekspresi dan melakukan segala sesuatu
yang dia kehendaki selama itu tidak mengganggu kebebasan umum, selama itu dia
tetapi bebas.
Berbicara
tentang kebebasan memang tidak akan pernah habis, sejak revolusi Prancis 1789,
manusia dunia sudah secara berani memperjuangkan hak dasariah mereka masing
masing yaitu kebebasan. Orang Prancis
saat itu berjuangan atas kebebasan dari dominasi Gereja dan sitem masyarakat
yang feodal. Independensi berpikir serta otonom dalam gagasan. Semua harus
dihargai secara baik. Kini di hampir semua negara demokrasi kebebsan dihargai.
Coba kita tengok negara-negara Barat, semua mereka menghargai apa itu
kebebasan, menjunjung tinggi otonomi individu. Setiap orang dihargai karena dia
adalah manusia, dan setiap manusia itu setara. (xxxxx)
(xxxxx) Malam
ini, fr. Vian yang seharusnya berdasarkan tingkatan siapa frater terkudus di
baira OCD, dialah yang menempati posisi pertama. Yah fr. Vian terkenal karen
sangat rajin berdoa dan rendah hati, sehingga orang memanggilnnya kudus. Namun
apa arti kekudusan itu ketika pola hidupnya tidak mendukung? Orang kudus mesti
konsisten menjaga prilakunya. Tapi tidak dengan mala mini. Yah bagi saya
fr.Vian terjebak dalam suatu format nilai yang memaksanya untuk mengikuti
kekonyolan itu. Dia sebenarnya ingin bebas dari belenggu peraturan biara, tapi
apalah daya, itu juga konsekwensi dari kebebasannya memilih menjadi seorang
biarawan. Apa arti kebebasan semu ketiak
minum bir harus sembunyi-sembunyi. Semua tak ada arti. Semua tak bermakna. Fr.
Vian datang ke kamarku dengang 2 botol bir yang masih dalam kemasan. Dia
mengajakku untuk minum bir. Aku memang sangat merindukan minuman ini. Aku ingin
bir, sebagai penyegar dada, dan pemanas tubuh. Aku kebetulan butuh birrr, fr.
Vian datang pada moment yang tepat.
Malam ini di
kamarku, sebenarnya kamar ini adalah sell rohani pribadi dan privat, tetapi
demi melayani kinginan dasar manusia yaitu utuk bebas dari aturan biara dengan
minum bir. Fr vian nekat masuk kamar pribadi saya dan kami menghabiskan dua
botol bir. Wah enaknya. Ternyata aturan tidak seefektif seperti yang tertulis,
toh dalam prakteknya masih terjadi pelanggaran. Di sisi lain juga ku hanya
ingin katakana bahwa dalam situasi apapun manusia tetap bebasa, bukankah bebas
itu pilihan setiap hari, setiap jam, setiap detik? Yang dibutuhkan hanyalah
keseimbangan, Aristoteles dalam bukunya Nicomachean
Ethic berulang kali menawarkan keseimbangan atau etika jalan tengah
menurunya, itu yang bisa menghantar orang sampai pada kebahagiaan. Sederhana saja tentang etika jalan tengah ini, yakni ketika
berhadapan dengan situasi anda harus memilih mana yang tepat untuk dilakukan
maka coba badingkan kira-kira dari perbuatan ini apa keburukan yang akan saya
dapatkan dan apa keuntungannya? Ketika anda bisa temukan titik seimbangnya maka
lakukan. Minum bir di kamar sel pribadi memang dilarang, tapi jika anda punya
alasan yang memadai dan selagi tidak membawa dampak yang besar untuk
panggilanmu maka minumlah.
BUKANKAH KITA
TETAP BEBAS?
Penfui,
Rabu1/1/19 Sintus Bezy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar