Senin, 23 November 2020

Tahun Baru

 

KEHENDAK YANG PALING DASAR

          Aku tahu apa kehendak yang paling dasar dari manusia. Bukankah itu adalah kebebasan? Manusia ingin bebas. Bebas dari ikatan peraturan, bebas dari ajaran-ajaran moral yang mengekang, bebas dari agama yang terlalu suci. Manusia ingin bebas dan menikmati hidup secara manusiawi, secara alamiah serta sangat mendasar.

          Banyak manusia sekarang terjebak dalam pilihan-pilihan yang membelenggunya. Pilihan memang hasil dari keputusan bebas tetapi ternyata tidak membebaskan dirinya. Apa arti pilihan bebas ketika itu tidak membebaskan pemilih? Orang mungkin berkata bahwa konsekwensi dari kebebasan anda adalah pilihan dan itu harus diterima sebab denan tidak menentukan pilihan juga belum tentu anda bebas. Rupanya aku harus tanya lagi pada Om Sartre ni, beliau yang peling getol membela kebebasan hakiki katanya. (xxxxxxxxx)

          (xxxxxxxx) Aku ingin berbagi sedikit pengalamanku. Lagi-lagi soal kebebasan. Perayaan tahun baru dirayakan dengan berbagai rupa. Ada yang merayakannya dengan kembang api, ada yang merayakannya dengan pesta seks. Ada juga yang menghabiskan sepanjang hari dengan minum-minuman beralkohol penghilang penat dan stress katanya. Semua bebas mengekspresikan kegembiraan mereka masing-masing. Selagi kebebasan kita tidak melanggar kebebasan orang lain, yah lakukan saja. Hukum yang ada di negeri ini, bukan untuk mengekang tetapi untuk menjamin. Menjamin kebebasan setiap individu untuk hidup, bekerja, berekspresi dan melakukan segala sesuatu yang dia kehendaki selama itu tidak mengganggu kebebasan umum, selama itu dia tetapi bebas.

          Berbicara tentang kebebasan memang tidak akan pernah habis, sejak revolusi Prancis 1789, manusia dunia sudah secara berani memperjuangkan hak dasariah mereka masing masing yaitu kebebasan. Orang  Prancis saat itu berjuangan atas kebebasan dari dominasi Gereja dan sitem masyarakat yang feodal. Independensi berpikir serta otonom dalam gagasan. Semua harus dihargai secara baik. Kini di hampir semua negara demokrasi kebebsan dihargai. Coba kita tengok negara-negara Barat, semua mereka menghargai apa itu kebebasan, menjunjung tinggi otonomi individu. Setiap orang dihargai karena dia adalah manusia, dan setiap manusia itu setara. (xxxxx)

          (xxxxx) Malam ini, fr. Vian yang seharusnya berdasarkan tingkatan siapa frater terkudus di baira OCD, dialah yang menempati posisi pertama. Yah fr. Vian terkenal karen sangat rajin berdoa dan rendah hati, sehingga orang memanggilnnya kudus. Namun apa arti kekudusan itu ketika pola hidupnya tidak mendukung? Orang kudus mesti konsisten menjaga prilakunya. Tapi tidak dengan mala mini. Yah bagi saya fr.Vian terjebak dalam suatu format nilai yang memaksanya untuk mengikuti kekonyolan itu. Dia sebenarnya ingin bebas dari belenggu peraturan biara, tapi apalah daya, itu juga konsekwensi dari kebebasannya memilih menjadi seorang biarawan. Apa arti kebebasan semu  ketiak minum bir harus sembunyi-sembunyi. Semua tak ada arti. Semua tak bermakna. Fr. Vian datang ke kamarku dengang 2 botol bir yang masih dalam kemasan. Dia mengajakku untuk minum bir. Aku memang sangat merindukan minuman ini. Aku ingin bir, sebagai penyegar dada, dan pemanas tubuh. Aku kebetulan butuh birrr, fr. Vian datang pada moment yang tepat.

          Malam ini di kamarku, sebenarnya kamar ini adalah sell rohani pribadi dan privat, tetapi demi melayani kinginan dasar manusia yaitu utuk bebas dari aturan biara dengan minum bir. Fr vian nekat masuk kamar pribadi saya dan kami menghabiskan dua botol bir. Wah enaknya. Ternyata aturan tidak seefektif seperti yang tertulis, toh dalam prakteknya masih terjadi pelanggaran. Di sisi lain juga ku hanya ingin katakana bahwa dalam situasi apapun manusia tetap bebasa, bukankah bebas itu pilihan setiap hari, setiap jam, setiap detik? Yang dibutuhkan hanyalah keseimbangan, Aristoteles dalam bukunya Nicomachean Ethic berulang kali menawarkan keseimbangan atau etika jalan tengah menurunya, itu yang bisa menghantar orang sampai pada kebahagiaan. Sederhana saja  tentang etika jalan tengah ini, yakni ketika berhadapan dengan situasi anda harus memilih mana yang tepat untuk dilakukan maka coba badingkan kira-kira dari perbuatan ini apa keburukan yang akan saya dapatkan dan apa keuntungannya? Ketika anda bisa temukan titik seimbangnya maka lakukan. Minum bir di kamar sel pribadi memang dilarang, tapi jika anda punya alasan yang memadai dan selagi tidak membawa dampak yang besar untuk panggilanmu maka minumlah.

          BUKANKAH KITA TETAP BEBAS?

Penfui, Rabu1/1/19 Sintus Bezy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...