Senin, 28 Januari 2019

Mulanya biasa saja



“Mulanya Biasa Saja…!”

       Hmmm sepenggal syair yang aku lupa siapa pengumandangnya? Jika tidak salah, sambungannya ialah “akhirnya datang juga”. Ini suatu gambaran tentang harapan yang terpenuhi. Doa yang terkabul, serta cita-cita yang tergapai. Dalam waktu dan ruang yang sangat biasa (ordinary), tak tersangka tercuatlah impian. Orang –orang yang kita cari itu sebenarnya ada sangat dekat dengan kita. Sangat biasa dan sulit dipahami. Hanya orang yang terlibat dalam rasa, mereka bisa menyadari kehadiran pasangannya.  Siapa sebenarnya yang benar-benar sedang mengintainya dalam diam, bukan untuk menghabisi tetapi untuk menatap dan berharap menetap.
          Mengapa banyak yang menghabiskan waktu berdoa agar suatu saat bisa berjumpa dengan pangeran tampan, atau putri jelita? Apa artinya jika doa itu tidak pernah terkabul? Lalu ia menyimpulkan bahwa pangeran tampan atau putri jelita itu memang hanyalah bayang-bayang abstrak yang tidak pernah nyata. Hmmmm, aku berkata tidak! Pangeran dambaan anda itu ada, putri yang menemani mimpi malammu itu ada. Kamu lalu ingin aku tunjukan siapa dia, dan di mana dia  saat ini? Supaya kamu percaya bahwa mukjizat itu nyata.
          Kita mungkin terlalu merendahkan diri seolah-olah tidak ada yang sedang memperhatikan kita, seolah tidak ada yang suka terhadap diri kita. Pikiran ini harus diperbaiki? Diri kita sangat berharga, jangan pernah menjeneralisir suatu hal, ketika anda ditolak oleh orang yang anda cintai, lalu mengatakan bahwa semua gadis lain  pasti menolakmu. Jangan putus asah ketika pangeran idealmu tidak akan pernah datang. Ia ada, tinggal kesadaran kita memalihat, memahami, merasa dan menerima.
          Banyak sekali orang yang sangat memeperhatikan kita dan mengagumi diri kita. Tentu tidak semua orang berani mengungkapkannya, dengan berbagai alasan yang mereka ciptakan. Namun ada beberapa orang pasti berani ungkapakan hal itu, keitika dia terpikat rasa terhadap anda dan dia ungkapkan hal tersebut. Apakah pangeran itu tida ada? Inilah pangeran tampan yang dimohonkan Tuhan olehmu. Sebab pangeran tampan ialah dia yang bisa menemukan sisi indah darimu di saat kamu tidak menyadari bahwa kamu indah….! Masikah anda harus menolak..? jangan pernah menolaknya dengan alasan apaupun, itu akan meninggalkan luka, dirimu dan dirinya. Anda merasa bersalah karena tidak menghargai dirinya, dan diapun merasa sakit hatinya karena tidak dihargai. Itu prinsip dasar dari relasi awal.
          Rasa itu adalah suatu olahan yang panjang. Cinta bukan terjadi seketika, ia butuh banyak pengorbanan, waktu, tenaga perhatian. Jangan pernah memutuskan bahwa yang ini cintanya tulus sedangkan yang lain tidak, sebelum anda memulai suatu persahbatan. Sahabat itu lebih penting daripada cinta. Sulit mendapakan cinta sejati, tetapi sahabat harus tetap dibangun. Terimalah ungkapan rasa dari pasangan anda walau mungkin belum menyentuhmu. Dalam perjalanan waktu, hubungan akan semakin jelas, mana yang tulus, dan mana yang tidak. Mana yang sejati dan mana yang palsu.
          Mulanya mungkin biasa saja, tetapi akhirnya akan datang juga pemahaman tentang cinta. Dalam perjalanan memang ada kecewa, terkhianati dipuja, dimanja. Semua itu hanyalah dialektika cinta, kita yang memegang kendali hubungan, anda yang memutuskan untuk berbahagia atau tidak.? Pasangan anda hanya megafirmasinya.
          Hmmm, inilah goresan singkat jika seseorang terjebak dalam rasa. Dia tak peduli dengan statusnya, dengan usianya, dengan ruang dan waktu. Rasa itu melampau semuanya, menembusi  tembok-tembok pembatas. Sekat-sekat pemisah, dan perjuangan panjang akan terus dilalui. Hingga kapan saat ketika anda setelah merasakannya dan memutuskan bahwa inilah cinta sejati. Sebab rasa itu harus dihargai karena ia adalah bagian dari manusia, selain ratio dan kehendak, rasa juga sangat menetukan seperti apa orang tersebut nanntinya.
“Penfui,Senin 28/1/19”
Sintus Bezy


2 komentar:

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...