Rabu, 25 November 2020

Apa Mungkin...?

 

Apa mungkin…?💀

💑👫

          

Lasiana
Cinta, suatu konsep yang banyak makna. Cinta, suatu kata yang tak pernah habis diucapkan, tak pernah bosan ditulis dan tak lekas usang disairkan. Cinta juga adalah rasa yang sangat misteri. Entah fakta atau rekayasa, entah murni atau terselubung maksud, semua berjalan seiring. Kata “aku cinta kamu”, tersirat banyak hal yang mengikutinya. Pokonya aneh sekali bebicara tentang cinta.

    Sepasang kekasih dinyatakan saling mencintai ketika mereka mengekspresikan dalam cumbu ria bersama. Pelukan, ciuman, bahkan seks. Semua adalah ekspresi cinta. Saling mengorbankan dan saling menguntungkan. Saling menjatuhkan dan saling membantu untuk membangunkannya kembali.


    Aku terlalu banyak membuang waktu dengan kosep-konsep cinta. Aku tak mampu mengurai tentang cinta, karena aku jarang mengalaminya. Hmmm, apa untungnya menjadi seorang biarawan yang tidak pernah merasakan bagaimana cinta itu sebab yang aku tahu adalah cinta kepada lawan jenis. Hmmmm, aku membuang banyak waktu dengan konsep. Aku lupa bahwa yang terpenting itu adalah penerapannya. Tidak cukup berbicara tentang teori cinta, yang lebih baik adalah mengalami bagaimana itu cinta. Apakah aku terlamabat? Tidak aku belum terlambat, aku masih punya waktu, aku masih mudah. Jangan menunggu hingga uzur baru bisa mengalami apa itu cinta. Rasakan cinta seorang lawan jenis kepada anda.

        Yah, gadis manis bernama Nova itu, memang belum aku kenal secara lebih dalam. Aku baru saja mengagumi kecantikkannya. Dan memang dia sangat menarik, seketika saja aku memandang wajahnya, langsung adrenalinku dan ituisiku tak bisa lari darinya. Dia masih sangat mudah sih, tapi tak ada batasan untuk cinta.  Besok adalah, jawabannya. Aku berharap dia datang menghadiri misa di tempat ini. Pasti aku coba dekati dia lagi, dan yah mendapatkan nomornya. Hmmmm, tak lebih sih aku hanya berusaha untuk menghidupkan kembali rasa cinta yang aku kubur sekitar 7 tahun dalam biara ini. Aku rasa terlalu mati, terlalu kaku, terlalu lemah tanpa cinta seorang wanita. Aku butuh itu, dan itu menghidupkanku, membuat aku semangat dan membuat aku gembira serta memiliki daya juang yang tinggi.

        Yah memang beberapa waktu lalu aku berjumpa dengan A R. gadis adik kelasku di SD, yang ternyata sangat mengagumi diriku sejak kecil. Aku juga sangat mengagumi dirinya. Tetapi kami terjebak dalam ruang dan waktu yang berbeda. Dan setelah bertemu kembali kami sudah sangat berbeda, dan aku selalu berpikir bahwa aku terlambat datang kepadanya. Dia sudah menjadi milik orang lain. Memang aku bisa saja menerima dia tanpa keperawannannya, karena yah cewek sekarang, sangat sedikit yang masih perawan. Aku bisa saja menerima dia apa adanya. Tetapi aku tidak ingin mengecewakan orang yang lebih membutuhkan dirinya daripada aku yaitu kekasihnya. Dan yah, sudahlah. Semua serba terlambat. Aku dari dahulu memang orang yang suka terlambat. Aku rela kok, apapun alasannya. Tetapi jika mukjizat itu nyata. Aku bisa berjumpa dengan A R lagi.

        Perjumpaan dengan AR inilah yang membuat aku semangat, memulihkan harga diriku, dia membuat aku sangat gentel di depan perempuan, dia membuat aku tidak akan pernah takut wanita cantik sekalipun, dia membuat aku menjadi aku yang perkasa, yang sangat lelaki dan aku menemukan diriku. Bahwa aku adalah pria yang siap, dan matang dan lebih sempurnah jika memiliki pendamping hidup. Namun dia mencuri hatiku. Hal ini membuat aku harus mencari, dan mencari. Aku berusaha untuk mendekati cewek-cewek lain untuk mencari hatiku.  

        Beberapa hari lalu, aku coba dekat-dekat dengan cewek Manggarai itu. Dan apakah besok dia bisa datang, jika dia datang berarti kami akan resmi pacaran. Aku janji, jika tidak maka itu akan menjadi PR bagiku. Aku harus mengapliksaikan apa yang diajarkan oleh AR. Bukan ciuman, bukan seks, tetapi cinta. Perasaan, feelin yang aku lupa selama ini. Dengan feeling ini aku akan berkreasi, menghasilkan banyak karya spektakuler. Mungkin aku terlau tua untuk Nova, tetapi tidak juga sebab Macron terlalu muda untuk isterinya, Trump terlalu tua untuk Melania. Tidak, dalam cinta itu tidak ada batasan umur. Siapa yang memiliki rasa itulah yang akan jadi. Hehehehe,

Sintus Bezy

Penfui, Sabtu, 05-01-19

Selasa, 24 November 2020

Arief Budiman

 

AKTIVIS SOSIAL DAN INTELEKTUAL : ARIEF BUDIMAN

1. Biografi Arief Budiman

Arief Budiman lahir di Jakarta, 3 Januari 1941 dengan nama asli Soe Hok Djin. Ayahnya adalah Soe Lie Piet. Dia memiliki adik yang dikenal sebagai aktivis bernama Soe Hok Gie. Kakak beradik ini ketika masih menjadi mahasiswa Universitas   Indonesia (UI) kerap menyuarakan gagasan-gagasan terkait pergerakan. 

Selain  menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi UI, Arief pernah mengenyam pendidikan di College  d’Europe Brugge, Belgia (1964). Dia  juga meraih gelar doktor di bidang sosiologi Univeritas Harvard (1980). Penulis buku Pembagian Kerja Secara Seksual: Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat (Gramedia, 1982) ini menjadi dosen di Universitas Kristen Duta Wacana (UKSW) Salatiga dari 1985-1995 usai pulang dari Harvard.

Arief sempat mogok mengajar di UKSW setelah mengetahui proses pemilihan rektor terindikasi korup. Dia pun kemudian dipecat. Arief kemudian pindah ke Australia. Di sana, dia kembali menjadi dosen dan profesor di Universitas Melbourne.

Selain mengajar, Arief pernah menjabat redaktur majalah sastra Horison (1966-1972), anggota Dewan Kesenian Jakarta (1968-1971), dan anggota Badan Sensor Film (1968-1971). Pada masa pemerintahan Orde Baru, Arief dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap model-model perpolitikan yang korup di masa itu. Di bawah pemerintahan Soeharto yang otoriter dan membungkam demokrasi, Arief mencetuskan ide Golongan Putih (Golput) sebagai oposisi dari partai Golkar. Arief Budiman meninggal di SalatigaJawa Tengah23 April 2020 pada umur 79 tahun .

Karya Karya Arief Budiman

Arief budiman juga  banyak menulis  buku buku   dan  karya karyanya sebagai berikut Chairil Anwar : Sebuah Pertemuan (skripsi sarjana psikologi UI) (Pustaka Jaya, 1976).

Perdebatan Sastra Kontekstual (editor Ariel Heryanto; memuat tulisan Arief Budiman tentang topik ini) (1985).

 Transmigrasi di Indonesia: Ringkasan Tulisan dan Hasil-Hasil Penelitian (1985).

Jalan Demokrasi ke Sosialisme: Pengalaman Chile di Bawah Allende (Desertasi untuk gelar Doktor sosiologi pada Universitas Harvard) (terbit 1986)

Pembagian kerja secara seksual: sebuah pembahasan sosiologis tentang peran wanita di dalam masyarakat (Gramedia, 1982)

 Sistem Perekonomian Pancasila Dan Ideologi Ilmu Sosial Di Indonesia yang menjadi presentase kami pada hari ini.

2.   Ideologi-Ideologi Yang Dikembangkan Dan Dilawan Oleh Arief Budiman

Sebelum masuk ke pemikiran Arief Budima baiklah kita melihat dahulu ideologi yang aan ditentangngnya yakni leberalisme dan neoliberalisme yang melahirkan kapitalisme.

Neoliberalisme adalah kelanjutan dari paham liberalisme klasik.

Liberalisme itu sendiri merupakan ekonomi pasar yang mempunyai kebebasan untuk melakukan langkah-langkah kegiatan ekonomi kepada pelaku-pelaku ekonomi bertransaksi. Dalam sistem ekonomi liberal, campur tangan pemerintah tidak ada, kecuali hanya sebagai kontrol agar terlaksananya interaksi ekonomi. Semua orang diberi kebebasan untuk memilih usahanya.

Maka dalam hal ini tentu saja persaingan dagang akan sangat terasa. Bagi masyarakat yang tidak sanggup bersaing akan selalu tertindas karena bisa dieksploitasi bagi yang kuat, baik dari segi modal atau kapital maupun knowledge.

Kapitalisme mempertahankan sistem liberal karena kebebasan seperti ini sebagai hakikat dari penciptaannya. Dalam perjalanannya, kapitalisme selalu menyesuaikan dan menjaga kebebasan tersebut. Misalnya masalah upah pekerja, menurut konsepsi kapitalis semua keputusan pemerintah atau tuntutan publik adalah tidak relevan. Kemudian paham yang terbentuk bagi kaum liberal adalah kebebasan, berarti ada sejumlah orang yang akan menang dan sejumlah orang yg akan kalah. Kemenangan dan kekalahan ini terjadi karena persaingan. Kebebasan akan diartikan sebagai memiliki hak-hak dan mampu menggunakan hak-hak tersebut dengan memperkecil turut campurnya aturan pihak lain seperti “Kita berhak menjalankan kehidupan sendiri.” Konsep ekonomi liberalis berdasar dari sistem ekonomi kapitalisme yang mengandalkan secara penuh perputaran roda ekonomi melalui mekanisme pasar bebas serta perpindahan modal secara bebas di dalam negeri maupun antarnegara (pasar global).

Namun pada kenyataannya di negara-negara maju di Eropa, Amerika, dan sebagian Asia yang berlabel kapitalis, tidaklah sepenuhnya menerapkan perekonomian dengan mekanisme pasar bebas karena masih ada bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi, tunjangan, dan fasilitas sosial bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, melindungi industri atau produk lokal dari persaingan dengan produk-produk impor. Pemerintah juga menguasai saham seluruhnya atau sebagian dari saham perusahaan-perusahaan yang dinilai strategis bagi kepentingan nasional atau kesejahteraan rakyat.

Ekonomi Liberalisme menekankan bahwa perdagangan bebas dan persaingan bebas adalah cara terbaik bagi ekonomi nasional untuk berkembang. Dengan demikian, liberalisme di sini berkonotasi “bebas dari kontrol pemerintah”, atau kebebasan individu untuk menjalankan persaingan bebas, termasuk kebebasan bagi kaum kapitalis untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Ekonomi model liberalisme inilah yang menjadi dasar bagi ekonomi Amerika pada tahun 1800-an sampai awal 1900-an.

Akan tetapi, konsep tersebut akhirnya runtuh saat bencana depresi (The Great Depression) di tahun 1930-an melanda dunia. Ketika depresi ekonomi melanda dunia, muncul seorang ekonom Inggris yang bernama John Maynard Keynes, yang menantang paham liberal. Keynes mengembangkan gagasan alternatif bahwa pemerintah dapat dan harus melakukan intervensi dalam perekonomian, dan membangun sebuah model yang sama sekali baru.

Ekonomi Keynessian yang sering disamakan dengan Welfare State (Negara Sejahtera). Sejak itulah peran pemerintah atau negara dalam ekonomi makin dapat diterima, makin menguat, dan menenggelamkan paham liberalisme. Kebanyakan negara berkembang juga menganut strategi pembangunan yang didominasi oleh negara (welfare state).

Namun, krisis kapitalisme di akhir 1970-an menyebabkan semakin berkurangnya tingkat keuntungan kaum kapitalis yang berakibat pada jatuhnya akumulasi kapital mereka sehingga meneguhkan mereka untuk kembali pada sistem liberalisme. Doktrin ekonomi Keynessian dianggap sebagai penyebab kehancuran kapitalisme waktu itu yang dimotori oleh ekonom Milton Friedman dan Friederich Hayek. Mereka meyakini bahwa pasar bebas mampu memajukan ekonomi dibandingkan negara dan usaha negara dalam mengatasi kegagalan ekonomi yang lebih mendatangkan kerugian daripada keuntungan. Mereka ingin negara kembali pada fungsi dasarnya dengan cara melakukan deregulasi, privatisasi atau mengkontrakkan sejumlah fungsi negara kepada swasta.

Modifikasi baru ataupun perkembangan dari sistem ekonomi liberalisme dan kapitalisme inilah yang memunculkan Neoliberal. Melaui corporate globalization, mereka merebut kembali ekonomi dan berhasil mengembalikan paham liberalisme, bahkan dalam skala global. Paham liberalisme lama itu kini dihidupkan kembali secara global, yang dikembangkan melalui sebuah “konsensus” yang dipaksakan., yaitu Konsensus 1980-an yang dikenal dengan The Washington Consensus yang dirumuskan oleh John Williamson, seorang ekonom Amerika. Konsensus ini didukung oleh para pembela ekonomi pasar bebas yang berasal dari wakil perusahaan-perusahaan besar Transnasional Corporations (TNC’s) atau Multi Nasional Corporations (MNC’s), Bank Dunia, IMF serta wakil negara-negara kaya. Mereka menyebut kesepakatan itu sebagai “reformasi” ekonomi dengan kebijakan pasar bebas di era global. Intinya adalah negara harus melayani dan memberi kebebasan swasta untuk memperoleh superprofit (bukan sekedar profit).

John Williamson, merumuskan Washington Consensus ke dalam sepuluh butir kebijakan yaitu sebagai berikut.

1.      Disiplin fiskal

Dalam hal ini, hampir semua negara menerapkan sistem budget deficit (deficit anggaran) untuk menyeimbangkan krisis neraca pembayaran dan tingkat inflasi yang tinggi. Hal ini banyak dialami oleh negara-negara miskin karena kelompok orang kaya menyimpan uangnya di luar negeri.

2.      Prioritas pengeluaran publik

Dalam hal ini, konsensus memilih untuk mengalokasikan pengeluaran pemerintah pada program-program yang berpihak kepada rakyat miskin seperti subsidi pendidikan dan kesehatan.

3. Reformasi pajak, yaitu membuat suatu model yang mengkombinasikan basis pajak yang luas dengan tingkat pajak yang rendah.

4. Liberalisasi suku bunga, yaitu tingkat suku bunga ditentukan oleh pasar dan positif secara riil.

5. Tingkat nilai tukar yang kompetitif.

6. Liberalisasi perdagangan terutama penghapusan lisensi dan tarif tunggal.

7. Liberalisasi investasi asing langsung.

8. Privatisasi BUMN

9. Deregulasi yaitu Penghapusan regulasi yang menghambat persaingan kecuali untuk menjaga keamanan, lingkungan, perlindungan konsumen, dan pengawasan lembaga keuangan.

10. Perlindungan hak milik. Jadi, Konsep ekonomi Neoliberalisme berdasar dari sistem ekonomi Kapitalisme yang mengandalkan secara penuh perputaran roda ekonomi melalui mekanisme pasar bebas serta perpindahan modal secara bebas di dalam negeri maupun antarnegara atau disebut dengan pasar global dan bertujuan untuk kesejahteraan bersama.

3. Inti Pemikiran Arief Budiman.

Berikut kami akan mempreetasikan pemikiran Arief Budiman berdasarkan sumber yang terdapat di LMS

A.     Spp Sebagai Polemik

SPP adalah sinkatan dari Sistem Perekonomian Pancasila. Dijelaskan bahwa Mubyarto adalah seorang ahli ekonmi dari UGM yang mecetuskan SPP. Spp secara resmi di pubilaksikan oleh Mubyarto pada saat pidato pengukuhannya sebagai guru besar ekonomi UGM pada bulan mei 1979. Pada September 1980 dalam rangka peringatan dies natalis ke 25 fakulatas Ekonomi UGM maka diselenggarakan seminar tentang SPP dan makalah-malakah tersebut dibukukan dengan judulnya adalah ekonomi Pancasila (Mubyarto dan Boediono 1981).

Tahun 1970-an adalah dasawarsa yang penuh kontradiksi: pertumbahan ekonomi yang tinggi bersamaan dengan tuntutan pemerataan. Spp yang ditawarkan oleh mubyarto adalah  suatu system yang berbicara tentang pertumbuhan ekonomi dan juga suatu  system yang  memecahkan persoalan seputar pemerataan. Spp adalah system ekonomi yang tidak mengandung aspek-aspek kepitalisme-liberalisme, statisme, dan feodalisme.

B.     5 ciri utama SPP

1.      Koperasi sebagai soko guru .

2.      Roda perekonimian digerakan oleh rangsangan ekonomis, social dan moral.

3.      Adanya kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah kemeratan social.

4.      Nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi.

5.      Adanya keseimbangan yang jelas antara pelaksanaan di tingkat nasioanal dengan desentralisasai di bidang ekonomi.

6.      Berhadapan dengan konsep spp ini, muncul pertanyaan : dapatkah sistem koperasi  yang menekankan kesehteraan Bersama dihidupkan ditengah-tengah system kapitalis yang menekankan keuntungan pribadi atau di sini kita mempersoalkan hakekat manusia apa itu hakekat manusia?

C.     Membentuk Manusia Sosial  Menurut Arief Budiman

1.      Hakekat manusia dan keserakahan : pokok persoalan kita adalah mencari system perekonomian yang berkeadilan sosial bukan hanya menekankan pertumbuhan saja maka dibutuhkan manusia-manusia sosial yang memiliki nilai solidaritas yang tinggi terhadap manusia lainnya dan juga manusia yang tidak mengutamakan keserakahan.

2.      Keserakahan adalah tingkah laku manusia yang mengutamakan kepnetingan diri secara berlebihan.

3.      Ada 3 macam keserakahan yakni keserakahan akan kekuasaan, seksual dan harta benda (st. Agustinus). Yang menjadi fokus perhatian kita adalah keserakahan akan harta benda sebab bertumbuh bersamaan dengan system kapitalis di Eropa, dimana para pemilik modal terus-menerus mengumpulkan kekayaan bagi dirinya tanpa memperhatikan manusia lainnya. Bagaimanakah asal mula dari keserakahan diri tersebut?

4.       Ada dua tonggak sejarah lahirnya system kapitalis : pertama, munculnya buku the wealth of nation dari Adam Smith pada tahun 1776. buku mengaskan bahwa keserakahan individu tidak bertentangan dengan kepentingan umum sebab keserakahan individu dengan mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya berguna bagi kemajuan masyarakat seluruhnya.  Kedua, revolusi perancis yang meledak pada tahun 1789 dengan semboyannya adalah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan. Pengaruhnya adalah fedalisme eropa diruntuhkan dan system kapaitalis berkuasa.

D.    Karl Marx Dan Sosialisme

1.      Das kapital karl marx : Akhlak manusia ditentukan oleh materi.

2.      Teori marxisme berprinsipkan pada sosialisme maka digunakan oleh kaum komunis Indonesia untuk berpikir tentang ekonomi yang berlandaskan pada sosialisme Pancasila yang mencari keseimbangan antara hidup rohani dan raga. 

3.      Tujuan sosialisme adalah penegembangan kepribadian dari masing-masing individu.

E.     Manusia Pancasila Dan Cara Membentuknya

Manusia Pancasila adalah manusia yang tidak serakah atas harta benda.

3 tahap pemebentukan manusia Indonesia : pertama, mereka yang mengelak membicarakan persoalan ini karena terlalu rumit, tahap kedua, mereka yang beraggapan bahwa manusia Pancasila dapat dibentuk melalui proses Pendidikan. Ketiga, manusia Pancasila dibentuk melalui  penertiban oleh suatu kekuatan penguasa. Tahap ketiga inilah yang memiliki kesamaan dengan penganut teori kapitalisme sebab pada kapaitalisme juga diusahakan bahwa fungsi negara adalah membatasi keserakahan yang merajalela di sektor swasta.

F.     Kesimpulan

Kapitalisme, SPP dan sosialisme usahanya mengekang keserakahan manusia.

1.      Kapitalisme : Manusia serakah  merupakan kodrat  atau hakekat dari manusia sehingga untuk mengatasinya diperlukan persaingan bebas dan campur tangan negara sehingga terjadi pembatasan keserakahan manusia.

2.      SPP : manusia serakah itu dapat diubah menjadi manusia social caranya adalah dengan melakukan pendekatan secara psikologis atau ilmu   kejiwaan   melalui Pendidikan dan rangsangan moral sehingga mencapai manusia sosial.

3.      Sosialisme melihat manusia serakah dibentuk oleh system kapitalisme yang memberi ruang kepada individu-individu mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan alat-alat produksi yang dimilikinya. Oleh karena itu, suapaya   dapat diubah menjadi manusia social caranya adalah menggunakan pendekatan sosiologis. Yang digarap adalah masyarakat dengan cara mengubah kondisi material manusia bukan individu secara pribadi.  

4.      Kapitalisme, SPP dan sosialisme usahanya mengekang keserakahan manusia.

Kapitalisme : Manusia serakah  merupakan kodrat  atau hakekat dari manusia sehingga untuk mengatasinya diperlukan persaingan bebas dan campur tangan negara sehingga terjadi pembatasan keserakahan manusia.

SPP : manusia serakah itu dapat diubah menjadi manusia social caranya adalah dengan melakukan pendekatan secara psikologis atau ilmu   kejiwaan   melalui Pendidikan dan rangsangan moral sehingga mencapai manusia sosial.

Sosialisme melihat manusia serakah dibentuk oleh system kapitalisme yang memberi ruang kepada individu-individu mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan alat-alat produksi yang dimilikinya. Oleh karena itu, suapaya   dapat diubah menjadi manusia social caranya adalah menggunakan pendekatan sosiologis. Yang digarap adalah masyarakat dengan cara mengubah kondisi material manusia bukan individu secara pribadi.  

4. Hubungan Pemikiran Arief Budiman dan Teologi:

Sebelumnya kita telah melihat sumbangan pemikitan Arief Budiman teristimewa melawan realitas ekonomi neoliberal d Indonesia, kali ini kita akan melihaht hubugan pemikitan Arif Budiman dgn teologi. Kami kelompok menemukan kesamaan antara pemikiran Arief Budiman dan teologi Katolik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Arif adalah seorang marxis, bahkan ia juga dijuluki penyebar ajaran neo marxime di Indonesia. Berbicara tentang marxisme secara sederhana berarti berbicara tentang perjuangan kaum lemah yang ditindas oleh kaum kuat bernama kapitalis. Tujuan utamanya yakni kesamaan dan keadilan sosial. Arief Budiman adalah marxis yakni pejuang keadilan sosial atas dasar ajaran Marx.

a.       Inti pmikiran Arief Budiman tentang sosialitas manusia, (Budiman seorg marxis),

Arif Budiman mengkritik keserakahan man usia. Kapitalisme it semua adaah akibat keserakahn. Ia memperjuangkan keadilan sosial.

b. Teologi Pembebasan Sebagai Pengaruh Dari Marxisme.

Pertama, Teologi pembebasan, adalah sebuah paham akan peran agama dalam lingkup sosial,yakni pengontekstualisasian ajaran-ajaran dan nilai agama pada masyarakat konkret di sekitarnya. Bisa dikatakan sebagai upaya-upaya untuk merealisasikan pengajaran Alkitab di tengah-tengah kondisi dan situasi praksis, tentunya dalam kondisi dan situasi rakyat yang miskin dan tertindas.

            Beberapa teks Alkitab yang sering digunakan sebagai landasan teologi pembebasan yakni : pertama, Kisah yg tercantum dlm kitab keluaran tatkala bani Israel berada di tanah mesir, Tuhan telah mndegarkan jeritan mereka dan mebebaskan mereka dari perbudakan dan penderitaan.

Kedua, nyanyian pujian maria yg terdapat dalam injil Lukas 1:46-55.. Iamemperlihatkan kekuasaanya dengan perbuatan tanganya dan mencerai beraikan orang-orang yang congkak hatinya, Ia menurunkan orang-orang yg berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang-orang rendah, Ia melimpahkan segala yg baik kepada orang-orang lapar dan menyuruh orang yang kaya pergi dgn tangan hampa.

Ketiga nubuat Yesaya tentang pekerjaan Mesias “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang yang miskin dan Ia telah mengutus aku untuk mmbebaskan paratawanan, penglihatan bagi orang buta, pembebasan bagi yg tertindas

Keempat, penghakimat terakhir yg terdapat dlm Injil (Mateus 25:31-46) dimana penghakiman tuhan berdasrkan sikap seseorg terhadap yg menderita dan miskin.

            Menurut Gutierez pmbebasan sejati mempunyai tiga dimensi pertama, mencaku pembebasan politik dan sosial, penghapusan hal2 yg langsung menyebabkan kemiskinan danketidakadilan. Kedua, pembebasan mencakup emansipasi kaum miskin, kaum marjinal,  merek yg terinjak2 dari segala sesuatu yg membatasi kemampuan mereka utuk mengembangkn diri dgn bebas dan bermartabat. Ketiga, teologi pembebasan mencakup pembebsan dari egoism dan dosa, [mbentukan kembali hubungan dgn Allah dan org lain.

Kedua, kesamaan pemikiran teologi pembebasan dan rumusan Karl Marx yaitu :

Pertama, Teologi pembebasan tidak ingin hanya menafsirkan dunia, melainkan mengubah dunia. Persis seperti ungkapan Karl Marx bahwa para filsuf hanya menginterpretasi tentang dunia padahal yang terpenting adalah mengubahnya.

Kedua, Keadaan masyarakat dianggap sebagai perjuangan kelas.

Ketiga, di dalam teologi pembebasan sama seperti di dalam marxisme, bahwa kelas yang ditindas dibedakan dari kelas yang menindas.

Keempat, sama seperti marxisme bahwa teologi pembebasan berpikir struktur-struktur masyarakat harus dirubah..

c. Konklusi

            Kami melihat bahwa pemikiran dan perjuangan Arief Budiman yang Marxis ini bisa dihubungkan dengan teologi teristimewa teologi pembebasan sama-sama mengkiritk sistem yang tidak adil dan keserakahan kaum kapitalis, serta memperjuangkan keadilan sosial. Arief memperjuangkan manusia Pancasila yakni bebas dari keserakahan.

Nama Kelompok : OCD

1.      Krisantus Yustus Ft.4068

2.      Yuventus Bere Seran Ft.4070

3.      Kristoforus Leba Ft. 4069

4.      Yohanes Lende  Ft.4071

Gadis bernama N

“Gadis Bernama Nova”💔💔 

 

Mengapa aku sulit melupakan wajahmu…? Gadis manis yang sangat sulit aku jumpai. Padahal kita berjarak begitu dekat. Tidak harus membuang banyak langkah aku bisa menjumpaimu sebenarnya. Tetapi mengapa aku tidak bisa.? Mengapa harus dan begitu menderita dengan rasa ini..? terkadang aku berpikir mungkin inilah salib..? salib yah, salib. Atau benar juga jangan-jangan inilah kuk yang Yesus pernah janjikan kepada semua muridnya. Aku merasakan berat kuk itu.

    Semenjak perkenalan pada malam tutup tahun 2018. Aku masih belum bisa memejamkan mata di setiap tidur malamku tanpa menghayalkan wajahnya. Gadis bernama Nova itu, bagaikan sekuntum mawar yang seharusnya aku raih dan kudekapkan ke dadaku serta kucium dengan tak hentinya. Tetapi jurang antara akku dan di terlalu begita amat dalam. Status itulah problem utama, aku terhalang status.

    Setiap malam aku hanya berpikir bahwa aku memang terjebak dalam jalan yang tidak membebaskan ini.? Panggilan menjadi imam hanya diperuntukan bagi  mereka yang terobsesi dengan janji surga yang menurut saya utopis itu. Bagaimana mungkin aku harus mencari surga yang bukan di dunia ini.? Bagaimana aku harus mengingkari kenyataan yang real. Surga bukanlah tempat, tetapi itu adalah suasana batin. Ketika aku merasa begitu bahagianya, saat itulah surga benar-benar nyata. Mengapa manusia membuang banyak waktu dengan berdoa demi kehidupan setelah kehidupan ini? Mengapa mereka tidak berdoa saja agar kehidupan yang sedang mereka jalani ini, dijauhkan dari berbagai tantangan. Hidup sekarang saja belum beres, jadi tidak begitu baik juga kalau kita hanya berteduh di rumah orang lain.

    Aku hanya gila saja, dan heran mengapa tidak banyak orang yang seperti dan mencontohi diriku.? Epikuros bertahun-tahun lalu sudah mengatakan bahwa dewa/dewi itu tidak nyata. Jangan berdoa kepada mereka, kalau hanya karena takut mati. Kematian itu fakta yang sangat membuat anak manusia gugup begitu rupa. Epikurus lalu menghibur para pangikutnya dengan membuktikan bahwa Allah itu memang tidak ada. Lalu mengapa aku mempercayainya dan bahkan berkorban untuk mengikuti Putranya? Apa aku terobsesi dengan surga yang belum tentu ada itu? Tidak aku tidak boleh terjebak.

    Lalu mengapa aku harus tetap bertahan di tempat yang kejam itu. Aku harus berani keluar dan menemukan dirinya. Memang dia selalu bilang bahwa yang lebih bahagia itu adalah ketika anda berjumpa dengan orang-orang yang lapar dan haus akan cinta, mereka yang menderita karena kekurangperhatian, mereka yang dalam penjara, mereka yang tidak mempuyai penutup tubuh. Yesus idolaku katakana bahwa “Ketika kamu memperhatikan orang yang membutuhkan kasih sayang, kamu memperhatikan Aku” jadi Yesus ada pada diri orang-orang itu, lalu mengapa aku justeru mengambil jarak dari mereka? Menjadi seorang imam adalah cara hidup yang diatur kemudian oleh Gereja.
          Gadis bernama Nova, aku bisa menemukan Idolaku dalam dirinya, yah Ia sedang membutuhkan apa yang sudah idolaku katakana tadi. Aku rasakan itu.  Dia telah menyadarkan diriku, yah aku tak tahu entah kemana harus aku pergi yang pasti aku sedang terjebak dalam obsesi besar, aku ingin bebas mencintainya.
Catatan pinggir Santiago
                                                      


    Penfui, Kupang. 17/01/19
    Sintus Bezy

Senin, 23 November 2020

Paradox hidup membiara

Paradoks Hidup Membiara

            Semalam aku mengirim foto melaui WA ke sepupuku Perim. Di bagian bawah foto tersebut aku tulis “paradox hidup membiara”. Dua foto aku kirimkan ke Perim. Beliau adalah Mahasiswa semester akhir di salah satu universitas di Malang. Dan dia adalah sepupu kandungku. Mamanya dan mamaku kakak beradik kandung. Dan aku sangat dekat dengan beliau. Aku sering kontak dengannya melalu hp. Yah memang di biara kami, sangat dilarang keras untuk menggunakan hp pribadi. Tetapi aku tidak pernah megindahkan aturan ini. Memang Einstein katakana bahwa “jika adan ingin maju, langgarlah aturan”. Tetapi bukan itu alasannya. Aku hanya ingin pegang hp saja dan mudah karena itu sangat membantuku untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Serta mendapatkan bayak informasi yang saya butuhkan. Aku sangat suka politik dan itu membutuhkan informasi yang update terus, sehingga yah alternative satu-satunya adalah memiliki hp. Tentang konsekwensi lain yang seperti pihak biara kawatirkan ketika frater menggunakan hp, aku tentu tidak demikian. Aku tidak termasuk dalam golongan orang yang salah menggunakan hp.

            Kembali ke cerita di atas. Perim walaupun umurnya kakak daripada diriku, karena dia kelahiran 93 dan aku 94 tetapi dia di SMA tertinggal setehun dariku. Alasannya karena dia tidak naik kelas 2 kali di SMA Maronggela dan SMA Podor, Larantuka. Setelah dia kembali ke Maronggela dia menjadi adik kelas saya, lalu berkawanlah dia dengan Vian. Saat ini Vian menjadi seorang biarawan Karmel OCD bersama saya.

            Aku dan Vian sangat akrab, seperti Vian dan Perim. Vian memang sangat kudus, maklum dia sebenarnya mempunyai bapak angkatnya ialah Rm. Bass Lewa Pr. Walaupun kami selalu memanggilnya kudus, namun terkadang dia terpleset juga. Dia terkadang nakal dan tidak kudus lagi. Memang “orang kudus punya masa lalu dan orang berdosa punya masa depan”. Vian mungkin saja punya masa lalu yang kelam sebelum dia menjadi kudus saat  ini. Nah, pengalaman kelam masa lalu inilah yang terus membekas dalam dirinya sehingga dia terkadang mengulangi perbuatan-perbuatannya itu. Entah sekedar mempertegas bahwa inilah masa lalunya, atau juga karena ketoledoran.

            Malam ini, Vian datang ke kamarku. Kebetulan kami kamarnya berdekatan, satu lorong di klausura. Kami kamar berpisah setiap frater satu kamarnya. Vian membawakan 2 botol bir bintang dan mengajakku untuk minum bersama dia. Betapa kagetnya aku… tidak sangka-sangka bahwa Vian akan senakal ini, karena minum bir itu dilarang di biara, kecuali atas persetujuan superior. Darimana dia mendapatkan bir itu. Sebab segala sesuatu harus melalui superior dan harus diminum brsama. Tetapi Vian melanggar bebeerapa aturan itu.

            Kami menghabiskan 2 botol bir tersebut dan aku mencoba mengambil gambar lalu aku kirim ke Perim dengan tulisan di bawahnya. “Paradoks Hidup Membiara”.

Penfui, Sabtu, 5/1/19

Sintus bezy

Tahun Baru

 

KEHENDAK YANG PALING DASAR

          Aku tahu apa kehendak yang paling dasar dari manusia. Bukankah itu adalah kebebasan? Manusia ingin bebas. Bebas dari ikatan peraturan, bebas dari ajaran-ajaran moral yang mengekang, bebas dari agama yang terlalu suci. Manusia ingin bebas dan menikmati hidup secara manusiawi, secara alamiah serta sangat mendasar.

          Banyak manusia sekarang terjebak dalam pilihan-pilihan yang membelenggunya. Pilihan memang hasil dari keputusan bebas tetapi ternyata tidak membebaskan dirinya. Apa arti pilihan bebas ketika itu tidak membebaskan pemilih? Orang mungkin berkata bahwa konsekwensi dari kebebasan anda adalah pilihan dan itu harus diterima sebab denan tidak menentukan pilihan juga belum tentu anda bebas. Rupanya aku harus tanya lagi pada Om Sartre ni, beliau yang peling getol membela kebebasan hakiki katanya. (xxxxxxxxx)

          (xxxxxxxx) Aku ingin berbagi sedikit pengalamanku. Lagi-lagi soal kebebasan. Perayaan tahun baru dirayakan dengan berbagai rupa. Ada yang merayakannya dengan kembang api, ada yang merayakannya dengan pesta seks. Ada juga yang menghabiskan sepanjang hari dengan minum-minuman beralkohol penghilang penat dan stress katanya. Semua bebas mengekspresikan kegembiraan mereka masing-masing. Selagi kebebasan kita tidak melanggar kebebasan orang lain, yah lakukan saja. Hukum yang ada di negeri ini, bukan untuk mengekang tetapi untuk menjamin. Menjamin kebebasan setiap individu untuk hidup, bekerja, berekspresi dan melakukan segala sesuatu yang dia kehendaki selama itu tidak mengganggu kebebasan umum, selama itu dia tetapi bebas.

          Berbicara tentang kebebasan memang tidak akan pernah habis, sejak revolusi Prancis 1789, manusia dunia sudah secara berani memperjuangkan hak dasariah mereka masing masing yaitu kebebasan. Orang  Prancis saat itu berjuangan atas kebebasan dari dominasi Gereja dan sitem masyarakat yang feodal. Independensi berpikir serta otonom dalam gagasan. Semua harus dihargai secara baik. Kini di hampir semua negara demokrasi kebebsan dihargai. Coba kita tengok negara-negara Barat, semua mereka menghargai apa itu kebebasan, menjunjung tinggi otonomi individu. Setiap orang dihargai karena dia adalah manusia, dan setiap manusia itu setara. (xxxxx)

          (xxxxx) Malam ini, fr. Vian yang seharusnya berdasarkan tingkatan siapa frater terkudus di baira OCD, dialah yang menempati posisi pertama. Yah fr. Vian terkenal karen sangat rajin berdoa dan rendah hati, sehingga orang memanggilnnya kudus. Namun apa arti kekudusan itu ketika pola hidupnya tidak mendukung? Orang kudus mesti konsisten menjaga prilakunya. Tapi tidak dengan mala mini. Yah bagi saya fr.Vian terjebak dalam suatu format nilai yang memaksanya untuk mengikuti kekonyolan itu. Dia sebenarnya ingin bebas dari belenggu peraturan biara, tapi apalah daya, itu juga konsekwensi dari kebebasannya memilih menjadi seorang biarawan. Apa arti kebebasan semu  ketiak minum bir harus sembunyi-sembunyi. Semua tak ada arti. Semua tak bermakna. Fr. Vian datang ke kamarku dengang 2 botol bir yang masih dalam kemasan. Dia mengajakku untuk minum bir. Aku memang sangat merindukan minuman ini. Aku ingin bir, sebagai penyegar dada, dan pemanas tubuh. Aku kebetulan butuh birrr, fr. Vian datang pada moment yang tepat.

          Malam ini di kamarku, sebenarnya kamar ini adalah sell rohani pribadi dan privat, tetapi demi melayani kinginan dasar manusia yaitu utuk bebas dari aturan biara dengan minum bir. Fr vian nekat masuk kamar pribadi saya dan kami menghabiskan dua botol bir. Wah enaknya. Ternyata aturan tidak seefektif seperti yang tertulis, toh dalam prakteknya masih terjadi pelanggaran. Di sisi lain juga ku hanya ingin katakana bahwa dalam situasi apapun manusia tetap bebasa, bukankah bebas itu pilihan setiap hari, setiap jam, setiap detik? Yang dibutuhkan hanyalah keseimbangan, Aristoteles dalam bukunya Nicomachean Ethic berulang kali menawarkan keseimbangan atau etika jalan tengah menurunya, itu yang bisa menghantar orang sampai pada kebahagiaan. Sederhana saja  tentang etika jalan tengah ini, yakni ketika berhadapan dengan situasi anda harus memilih mana yang tepat untuk dilakukan maka coba badingkan kira-kira dari perbuatan ini apa keburukan yang akan saya dapatkan dan apa keuntungannya? Ketika anda bisa temukan titik seimbangnya maka lakukan. Minum bir di kamar sel pribadi memang dilarang, tapi jika anda punya alasan yang memadai dan selagi tidak membawa dampak yang besar untuk panggilanmu maka minumlah.

          BUKANKAH KITA TETAP BEBAS?

Penfui, Rabu1/1/19 Sintus Bezy

Jumat, 20 November 2020

Buyar

 

Buyar

Cewek itu datang. Tapi aku tak ada. Huh.. kecewa juga aku maupun dia.

Nova demikina nama cewek manis yang aku sunting beberapa waktu lalu. Hari Minggu kemarin, memang tidak ada janjian untuk bertemu sih tetapi, aku berniat untuk bertemu dengannya seusai mengikuti misa di Gereja. Namun gagal. Bukan karena apa-apa, skenarionya tidak bagus.

Aku sudah siap kata-kata istimewa untuk gadis manis yang aku suka itu. Pertama, mengagumi keelokan rupanya, kecantikkannya, yang menjadi alasan mengapa aku menyukainya. Kedua mengungkapkan rasa, bahwa aku memiliki rasa tertarik kepada dirinya. Dan ketiga meminta nomor WAnya. Serta terakhir menanyakan apakah dia sudah memiliki pacar atau belom? Hehehe, dalam coretan ini memang terbaca tidak romantis sih, tetapi dalam praktekknnya pasti sangat-sangat romantis. Aku pandai melakukan hal itu, hingga membuat cewek jatuh hati. Dan aku tidak suka terlalu berbohong banyak melalui hp, aku mau bicara langsung. Sebab dengan pertemuan langsung aku bisa mengukur apakah seseorang suka benaran atau tidak? Dengan memandang mata si cewek aku bisa melihat keindahannya dan ketidakberdayaannya serta keinginannya untuk dielus serta dibelai-belai. Huuh, itulah aku.

Pertanyaan itu tadi siap aku lontarkan entah apapun jawabannya. Memang dia masih terlalu mudah buatku takluki, dia masih terhitung belia. Dan tidak terlalu menantang aku. Tetapi dia berhasil membuat aku tertarik, jadi, yah aku harus beretorika secara baik. “Hahaha, cinta-cinta bodok”. Kata AR. aku sebenarnya hanya ingin mengaktivkan kembali rasa yang terpendam begitu lama. Ketertarikan dengan lawan jenis, feeling itulah yang tersembunyi selama ini. Itu yang harus aku aktifkan. Tidak susah, yang penting tetap ekstera hati-hati dan tidak melampaui batas relasi yang wajar.

Hmmm, kalian penasaran siapa aku sebenarnya kan? Seusai tamat SMA aku bergabung ke seminari untuk sekolah menjadi pastor Katolik. Salah satu aturan menjadi pastor itu ialah tidak menikah supaya kami fokus pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Sejak aku bergabung ke sekolah ini, nyaris aku tidak pernah berkenalan dengan cewek lagi. Hingga tiba di hari yang indah ini.

Semua gara-gara Pastor Serilus. Sebelum misa dia memintaku untuk menjual buku renungan yang ditulis oleh pra frater (calon pastor) teologan. Jualnya seusai misa dan dijual kepada umat Allah. Maka aku harus keluar dahulu sebelum ekaristi selesai dan menggantikan jubahku. Saat kembali ke kapela  dengan buku di gardus. Aku tidak melihat cewek bernama Nova itu lagi. Hanya teman-teman mengatakan bahwa dia datang misa dan seusai ekaristi dia bersama temannya langsung kelaur dan pulang. Sial ew…

Masih ada waktu, yang penting aku sudah memberinya sinyal bahwa aku menyukainya. Ini aku yakin pasti membuat dirinya berbunga-bunga. Hahahaha. Gara-gara cinta aku semacam menjadi seperti anak kecil lagi, paahal umurku sudah sangat tua untuk hal-hal konyol seperti ini. Mengapa aku masih melakukannya, apakah aku terlambat dalam mengolah rasa? Tidak ini semua gara-gara menjadi frater sialan ini. Semua serba terlambat, aku tertunda untuk mengalami cinta, aku tertunda untuk mengenal cewek. Huuuh, aku yang sial.

Sebagai tebusannya, haha aku malah bercengkrama dengan cewek-cewek dari pulau Sabu. Yah ada empat orang cewek anak kuliahan berasal dari Pulau Sabu. Dan mereka sebenarnya ingin bertemu Pastor Sirilus. Tetapi karena Beliau masih di kamarnya maka kebetulan aku lewat, yah aku kenalan dong sama mereka. Ternya orangnya baik-baik dan ramah-ramah, yah itulah pintasan luar yang terbaca. Teapi mereka manis-manis seperti gula Sabu. Mereka meminta nomor WA ku tetapi aku bilang tidak ada. Hahah, padahal ada. Aku hanya memberikan alamat FBku. Yah seperti mereka yang ingin mendapat teman, sebenarnya aku juga ingin sekali mendapat teman sebanyak-banyakknya. Makannya di sisa bulan-bulan terakhirku si kota Kupang ini. Aku harus mencari teman sebanyak-banyaknya. Cewek maupun cowok dan berusaha untuk dekat serta mebangun perasahabatan yang sangat sehat serta menyenangkan. Ini semua demi hidupku. Bahwa jika aku berteman banyak pasti aku akan mendapat banyak kemudahan.

Mulailah bersahabat, tidak usah takut ditolak. Sampai kapan sih dia menolak. Dia juga manusia pasti akan ada titik tertentu dia menerimamu. Hahaha tetapi sejauh ini, bersahabatlah dengan siapa saja. Okay.

Untuk Dia, tunggu aksiku di hari-hari mendatang.

Penfui, 7/1/19

Sintus bezy

 

Minggu, 15 November 2020

FIlm ?

 

ARTI PLURALISME AGAMA DALAM FILM “(?)” TANDA TANYA

1. Pengantar :

            Pluralisme agama adalah suatu realitas yang tidak bisa dielakan lagi. Di Indonesia sangat kelihatan bahwa masyrakatnya sangat plural bukan saja dalam bidang agama tetapi juga ras, suku dan lain-lain. Namun puralisme agama sering menjadi biang konflik walaupun di mata dunia Indonesia adalah contoh masyarakat plural yang harmonis, tapi pada kenyataannya tidak selalu begitu. Ada konflik akar rumput, masih terjadi perkelahian verbal dan kadang-kadang juga perkelahian fisik. Mengapa orang masih saja begitu, dari film berjudul (?) tanda Tanya ini kita mendapat sedikit jawaban dan juga solusi sederhana.

            Jauh lebih mendalam saya akan memberi gambaran pokoknya dan beberapa paradigma teologi yang perlu diketahui serta pelajaran pribadi saya yang perlu untuk konteks kehidupan di Indonesia, sebab bagi saya film ini sangat cocok untuk menjadi inspirasi kita, sebagai koreksi untuk masa lalu yang kelam dan motivasi untuk perubahan ke masa depan yang baik.

2. Film “?” Dan Maknanya

a.      Problem Pokok Dalam Film

Film yang berjudul tanda tanda tanya (?) disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Secara singkat dalam film ini diceritakan tentang realitas keberagamaan di Indonesia, bawasannya ada banyak agama yang dianut oleh orang Indonesia. Adapun dalam  adegan film tersebut dipertunjukan bagaimana hubungan antara umat beragama teristimewa Islam, Budha, dan Katolik. Orang Islam terlihat sangat radikal dan inklusiv sehingga segala kegiatan agama lain teristimewa aktivitas  dagangannya harus disesuaikan dengan aturan Islam. Pada masa puasa warung milik keluarga Budha itu ditutup dan tidak boleh menjual daging babi sembarangan. Sedangkan dari persepektif orang Budha, kelihatan si pemilik warung sangat toleran dengang orang dari agama lain. Ia memepekerjakan orang Islam, memperlakukan libur pada pekan suci Islam, meski nanti anak pemilik warung ini membuat aturan lain. Dari sisi agama Katolik terlihat ada beberapa dari pemeran yang menunjukan sikap ultra konservativ, ketika adegan jalan salib Jumad Agung mereka menolak tokoh yang berperan sebaai Yesus sebab Ia beragama Islam, namun Pastor Katolik dalam film tersebut justeru memiliki sikap yang sangat positive tentang arti pluralitas.

            Babak pertama film ini bisa dikatakan sebagai adegan yang mempresentesekan ralitas akar rumput dimana ada fanatisme agama, kecintaan terhadap keyakinan sendiri yang berlebihan dan mengorbankan orang lain yang berbeda keyakinan. Pada babak kedua terlihat jelas titik kebalikannya, bahwa konservativ hanya akan membawa kekacauan dan pemecahan yang berkepanjangan, di sana terjadi rekonsiliasi serta pembaharuan sikap dan penerimaan terhadap perbedaan.

 

b.      Beberapa Paradigma Teologi Yang Dapat Menerangi

Beberapa paradigma teologi dari film tersebut.

a.       Ekslusifisme :

Eksklusif berarti menutup diri dari orang lain yang berbeda entah itu keyakinan, suku, ras, golongan, dan lain-lain. Sifat eksklusif bisa berakibat pada fanatik dan egois. Dalam teologi, eklsusifisme berarti suatu cara pandang yang meyakini bahwa agamanya saja yang benar, sedangkan agama lain tidak benar. Pandangan ekslusifisme ini akan menjadi problem bagi kita untuk membangun dialog antar agama. Dalam babak pertam film terlihat jelas beberapa tokoh yang ekslusiv ini.

b.      Inklusifisme

Inklusifisme berarti suatu pandangan yang menyatakan bahwa apa yang saya yakini itu benar tapi apa yang orang lain yakini juga benar, namun saya tetap pada keyakinan saya dan tidak terpengaruh oleh keyakinan orang lain. Kita bisa berdialog dengan orang yang bersifat sangat inklusif, walau mungkin mereka tidak akan seperti kita tapi mereka tetap meyakini kebenaran kita. Dalam film tersebut ada beberapa tokoh yang memiliki pandangan inklusif ini. Pemilik warung yang mempekerjakan orang Islam, atau pastor yang memilih seorang Islam untuk berperan menjadi Yesus dalam adegan jalan salib.

c.       Pluralisme

Plural berarti banyak, dalam pandangan ini semua orang dan kebenarannya sama. Merka meyakini bahwa kebenaran itu terdapat pada semua orang, semua agama, sehingga agama saya juga sama dengan agama orang lain. Menurut saya orang yang pluaralis terkadang tidak tegas dalam statusnya, Ia bisa saja tetap pada keyakinan pribadi dirinya tetapi juga bisa berpindah ke keyakinan lain, sebab baginya semua sama. Ada beberapa tokoh dalam film yang menunjukan sikap pluralis ini. Anak tukang warung yang kemudian justeru menjadi Islam. Bagi saya inilah bukti pluralisme.

Menurut saya sikap inklusif itu penting termasuk inklusif dalam beragama, artinya kita menerima kebenaran dalam agama lain dan mengakuinya walau kita tidak harus seperti mereka. Dalam perspektif saya sebagai orang Katolik, saya yakin bahwa agama Islam atau agama Budha juga mengajarkan kebenran dalam agamanya tetapi saya tidak harus masuk atau menjadi Islam atau Budha sebab agama saya juga benar dan mengajarkan jalan kepada keselamatan. Dengan pengakuan dan penerimaan akan agama lain, maka hal tersebut bisa menciptakan peluang dialog antar agama.

 

c.       Pembelajaran Pribadi  Yang Dapat Diperoleh Dalam Kaitan Dengan Konteks Indonesia

Dari film tersebut saya menemukan beberapa hal penting yang sangat cocok sebagai inspirasi bagi kita di Indonesia.

1.      Kehancuran Iman Karena Kebodohan

Banyak konflik justeru terjadi pada orang-orang yang berpendidikan rendah sebab pengetahuan mereka sempit. Orang yang berpendidikan tinggi cendrung bersikap inklusif terhadap agamanya.

2. Jika orang tidak berseteru dengan kita, walau dia beragama lain tetap mesti menghrgai mereka.

3. Minta maaf dan memberi maaf itu penting untuk memulihkan hubugan baik.

Maaf adalah kata kunci untuk pemulihan atau perdamain setelah kita berseteru. Minta maaf dan memberi maaf atau memaafkan.

4. Dalam berbisnis  bukan hanya keuntungan finansial belaka yang mau diperoleh tetapi persaudaraan dan keakraban itu yang lebih penting.

5. Percayalah bahwa manusia bisa berubah. Setiap perubahan kepada kebaikan kita mesti apresiasi, sebab orang-orang yang telah mengalami dalamnya kekelaman masa lalu akan mudah berempati dan memahami orang lain yang sedang dalam posisinya dia di masa lalu sehingga akan mudah berdialog.

6. Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, walau mungkin tiap manusia berjalan sendiri, tapi arahnya sama. Namun kalau dipikir sebenarnya di sepanjang jalan dia tidak pernah sendri, Ia bersama siapa yangg dicarinya dan tujuannya yaitu Tuhan. Manusia adlah mahluk sosial, kalaupun Ia mengalami kesendirin sebenarnya masi ada Tuhan yang menyertainya.

10. Apa itu Islam? Islam adalah penyerahan hati, dan jiwa. Menjadi Islam = mejadi manusia yang terus berubah kearah yang baik dan bermanfaat. Diperbaharui terus menerus dan menjadi bermanfaat bagi orang-orang di sekeliling anda.

11. Cintailah yang lain seperti kamu mencintai dirimu sendiri (Mat 22:34-40)

12. Cinta sejati tak pilih kasih, tak bersyarat, tak melekat, dan selalu ingin membagi pada sesamanya. (Budha)

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...