Kamis, 21 Oktober 2021

Husserl

 

Edmund Husserl

·         Latar belakang : cerita ttg raja yg ingin berubah maka, pakailah kaca mata hijau. Memakai kaca mata sendiri supaya bisa lihat realitas secara baik.

·         Fenomena, (penampakan). Husserl ahli matematika, ilmu alam, filsafat.

·         3 hal kritiknya a. naturalisme (yg benar adalah yg masuk akal, yg ada faktanya,  terlalu positifistik, obiektivikasi, faktualisasi, naturalisasi) b. psikologisme (naturalisme yg diterapkan pada manusia. Melihat manusia secara ilmu alam, padahal manusia tidak bisa diprediksi), melihat manusia seperti alam, hnya dilihat fisiknya.  c. historisisme, (serba historis, subyektif, seggala sesuatu selalu dilihat dari asumsi subyektif).

·         Fenomeologi: (Yunani fenomenon = apa yg tampak, yg kita lihat, yg kita alami, yg kita pahami, yg kita rasakan. Fenomenologi apa yg tampak bagi kita dan kita pahami (apa yg bisa kita sadari).dia bisa kita phami, tampak di depan kita, dan masuk ke kesadadran kita.

·         Fenomenologi: filsafat dan metodologi.

Sebagai filsafat: a. hermenuetik fenomenologi, b.transendental fenomenologi, c.eksistensial fenomenologi.

Ide awal fenomenologi adalah dari Plato, analogi  gua.   Beda antara sesuatu yg apa adanya dan sesuatu yg kita alami. Realitas vs pengalaman kita akan penampakan.

·         Penampakan bukan hekakatnya.

·         Pertanyaan : bagamaina kita bisa mengetahui sesuatu secara apa adanya.

·         Fenomenologi huserll : yg memperlajari apa yg tampak/apa yg menampakan diri. Kant : sllu realitas versiku. Husserl : realitas ada dialog pandangan saya dan obyek. Ada dialektika di situ. Kesadaran itu dialektis antara kesadaran kita dan  realitas itu. Manusia memang bebas mengatakan apa yg dilihatnya tetapi harus disesuaikan dgn apa barang itu.

·         Kant noumena-fenomena, Husserl noesis-noema.

·         Noesis = obyek dari kesadaran (barangnya), noema=kesadarn kita ttg obyek.

·         2 sikap hidup: a. natural =menganggp bhw subeyk dan obyek terpisah, b. fenomenologis = obyek yg tampil dalam kesadaran obyek (menetralkan).

·         Dua asumsi fenomenologi Husserl, a.pemahaman yg bersifat fenomenologis, subyektif (kesadaran yg ada di pikiran kita itulah yg menentukan realitas), setiap subeik menangkap sendirir sesuai kesadaran. B. intensionalitas. kesadaran selalu mengarah ke sesuatu dan ttg sesuatu.

·         Kesadaran 3 syarat: a. orangnya terbuka (dirimu harus terbuka dan jgn terlalu membuat dirimu terlalu penuh), b.sifat intesnsionl, c.aktif .. contoh palunya sama tapi kesadaran tiap orang yg berbeda maka yg membedakan bukan obyeknya tapi kesadaran orang yg berbeda. Hal itulah sebagai makna.

·         Makna berearti tampilnya realitas dalam kesadaran seseorang yg melahirkan makna. Kesakralan gereja tampil dalam dirimu bukan dari masjid itu. Setiap orang yg memaknia sendiri-sendiri. Lampu merah kita memaknai sebgai tempat berhenti. Makna lahir dalam kesadaran obyektif.

·         Dari makna pemahaman biasanya diekspresikan, setelah kita paham makna kita deskripsikan fenomena, maka ia menciptakan obyek baru. Jika kita mengekspresikan makna kita maka kita menciptakan sesuatu.  Memakna sesuatu bearti mnciptkan sesuatu yg baru sesuai dalam tampakanmu. Setiap lihat sesuatu kita menciptakan sesuatu.

·         Transendensi : saat manusia mengamati sebuah benda dalam ruang, maka hanya salah satu aspeknya yg tertangkap, transedensi, misalnya kamu melihat sisi meja bagian atas, kamu juga sudah mengandaikan bentuk meja itu seperti apa. Jika kamu satu pasangan masuk kamar yg sama kamu bsa menyimpulkan. Logika transedental, melihat realitas kita sudah melakukan transendensi.

·         Logika transcendental. Tidak terpakau pada makna bakunya. Berkaitan dgn duni di luar dirinya dan itu tak terbatas. Menyimpulkan sesuatu tidak terpaku pada profil yg kita tangkap tapi melihat hubungannya dgn fakta itu.

·         Kebenaran tidak ada batasnya, tergantung konteksnya, syaratnya, apanya. Kebenaran itu terlihat darimana dulu hubungannya.

·         Kita bersihkan segala kesadaran ini. Maka perlu pembersihan diri, intuisinya secara murni.

·         Original Intuition: carilah hakekat dgn cara reduksi : 1.reduksi fenomenologis (mngisingkan semua praanggapan, prapersepsi, asumsi keliru jika kita bertemu dengan obyek, kita bersihkan prasangka supaya bisa dapat pengethuan obiektif 2.reduksi eidetis, semua yg bukan eidos dari inti sari dikurungkan dahulu atau disingkirkan dulu.  Fenomenologis (orangnya), eidetis (barangnya). Temukan inti atau hakekat. 3.reduksi transcendental, menyingsingkan segala sesuatu yg sudah ada dalam pikiran anda, subyektifitas anda, cara bacamu, supaya murni.

·         Heideger hermenuitik fenomenologi, huserl transcendental fenomenologi, Sartre eksistensial fenomenologi.



Krisis ilmu dan Fenomenologi

·         Pembicara :ito prajna nugroho, teaater utan kayu, jumat 27/9/19, jam 19-21

·         Akan dibahas ttg fenomenologi dan krisis ilmu

·         Tren filsafat abad 20/21 yg akan merujuk pada filsuf ini, dalam buku (crisis of sinsce.

·         Saat itu ada retak antara ilmu alam dan ilmu kmanusiaan

·         1 Ilmu kemanusiaan biasa mengadaptasi ilmu2 alam, ilmu kemanusiaan yg mengadattasi.

·         2 kemjua sains talah mebawa ke perang duni II

·         3 filsafat justeru memburuk sbb mengadaptasi ha yg sama, (august comte=posifistik), patahan antara manusia yg berdarah daging dan manusia bebas.

·         Siapa itu Husserl. Husserl belaar filsafat, murid: derida, levinas, heideger. Dia terlahir sbgai org Yahudi dan mengalami masa2 awal nazi, dia bahkan perlu diawasi pemikirannya. Husserl tidak pernah menulis karya lengkat, sebab semua yg ditulisnya hanyalah pengantar, dia menulis secepat dia berpikir.

·         Metodologi fenomenologi : saat itu org sdg dlm masa membosankan ttg berbagai ideology yg berkembang saat itu. Dari fenomenologi ini, muncul eksistensialisme, marxis fenomenologi, postmodern. Fenomenologi, logika of fenomena. Husserl membangun system fenomena, struktur.  Ssitem fenomenal. Fenomena = sesuatu yg tampak. (kesadaran sebagai sebuah peristiwa) termasuk obserfasi, dan kesadaran selalu bersifat intensional. Metode yg dipakai adalah metodologi intensional (fenomenologi sebgai metode).

·         1.Intensionalitas=keterarahan pada suatu obyek. Obyek adalah bisa benda, orang lain, bisa konsep dang gagasan, imajinasi, fantasi, kekosongan, diri sendiri (ketika anda berpiir ttg diri anda sebagai or yg berpikir). Inilah konsep inti fenomenologi.

·         Degan skema linear dalam konsep waktu, berarti masa lalu bisa dihidupkan lagi masa kini, dan bisa dibentangkan ke masa depan. Hal ini berlawanan dengan sejarah.

·         Intensionias kesadaran=ketarahan.

·         2.dunia pengalaman mendahului dunia metode. Husserl selalu menulis dalam orang pertama tunggal.karena dia mau menekankan aspek subyektifitas. Kita tidak boleh menghindari subyektif.

·         Kebenaran itu perspektif dan subyektif. Mtematika = obyektifitas adalah relasi itersubyek. Tidak ada obyek murni dalam diinya sendiri. Fenomenologi dipakai oleh arsitektur.

·         Husserl mengkiritik dunia representative, mengapa kita mengagumkan metode dan kita menjadi bagian dari metode. Yg dimaksud dgn krisi ilmu eropa adalah kritik terhadap ilmu modern, ilmu modern. Krisinya adalah yg disebut sebg obyek, subeyk ,dunia, terkerucut dlm satu defenisi. Dilihat sbg fakta bukan obyek.

·         1.terjadi perubahan cara pandang, penyempitan cara berpikir. Ilmu2 tidak saling dialog satu sama lain. Semua terjadi penyempitan

·         2. Terjadi penyempitan

·         3. Segala sesuatu terbatas, sekedar yg tampak. Jgn bicaa apa yg dirasakan dll org lain sbb anda tidak tahu.

·         4. Fakta yg benar dan real, jika tidak maka tolaklah itu. Ilmu sering tidak menjadi kritis terhadap diri sendiri. Padahal metode sains hanyalah salah satu rumusan dari berbagai bentuk rumusan lain. Anda memamahami seusatu lalu anda rumuskan dalam kesadaran.

·         Sejak masa modern terjadi matematisasi dunia, kuantifikasi, yg bisa dihitung, diukur. Terjadi patahan antara fakta dan nilai, fakta=sesuatu yg ada, nilai=pegalaman kita ttg fakta. Semua metode yg kita pakai selallu terihat nilai.

·         Husserl membawakan diri sebagai Gallileo.sejak galileo terjailah moderniasai. Matematis dunia sehingga terjadi saling lepas antara patahan sains dan filsafat. Kehilangan dari fondasi, pneympitan cara berpikir. Fisika tdk bisa menjelaskan aspek subyek yg selau mempengaruhi obyek. Husser obyek asalah sah sesuatu itu benar. Tapi legitim sealu ada dasar subyek. Legal=rumusan obyek, legitim =subeik

·         3 hal menurut Husserl obyek =berbagai hal yg memberikan diri, obyektifitas (rumusan org tertentu yg memberikan diri, fakta=penafsiran yg lebih sempit ttg suatu obyek. Faktanya adalah bagaimana anda menafsir ttg mimpi itu, subek= dasar yg menjadi landasan kita bisa omong.

·         Fenomenlogi=pegarahan metode lebih kepada subyek.

Tetaplah berfilsafat supaya anda ttp hidup di dunia.


jika ada pengetahuan baru akan saya tambahkan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...