Edmund Husserl
·
Latar belakang : cerita ttg
raja yg ingin berubah maka, pakailah kaca mata hijau. Memakai kaca mata sendiri
supaya bisa lihat realitas secara baik.
·
Fenomena, (penampakan).
Husserl ahli matematika, ilmu alam, filsafat.
·
3 hal kritiknya a. naturalisme (yg benar adalah yg masuk akal, yg ada
faktanya, terlalu positifistik,
obiektivikasi, faktualisasi, naturalisasi) b. psikologisme (naturalisme yg
diterapkan pada manusia. Melihat manusia secara ilmu alam, padahal manusia
tidak bisa diprediksi), melihat manusia seperti alam, hnya dilihat fisiknya. c. historisisme, (serba historis, subyektif,
seggala sesuatu selalu dilihat dari asumsi subyektif).
·
Fenomeologi: (Yunani
fenomenon = apa yg tampak, yg kita lihat, yg kita alami, yg kita pahami, yg
kita rasakan. Fenomenologi apa yg tampak bagi kita dan kita pahami (apa yg bisa
kita sadari).dia bisa kita phami, tampak di depan kita, dan masuk ke kesadadran
kita.
·
Fenomenologi: filsafat
dan metodologi.
Sebagai filsafat: a. hermenuetik fenomenologi, b.transendental
fenomenologi, c.eksistensial fenomenologi.
Ide awal fenomenologi adalah dari Plato, analogi gua. Beda antara sesuatu yg apa adanya dan sesuatu
yg kita alami. Realitas vs pengalaman kita akan penampakan.
·
Penampakan bukan hekakatnya.
·
Pertanyaan : bagamaina kita
bisa mengetahui sesuatu secara apa adanya.
·
Fenomenologi huserll : yg
memperlajari apa yg tampak/apa yg menampakan diri. Kant : sllu realitas
versiku. Husserl : realitas ada dialog pandangan saya dan obyek. Ada dialektika
di situ. Kesadaran itu dialektis antara kesadaran kita dan realitas itu. Manusia memang bebas mengatakan
apa yg dilihatnya tetapi harus disesuaikan dgn apa barang itu.
·
Kant noumena-fenomena,
Husserl noesis-noema.
·
Noesis = obyek dari
kesadaran (barangnya), noema=kesadarn kita ttg obyek.
·
2 sikap hidup: a. natural
=menganggp bhw subeyk dan obyek terpisah, b. fenomenologis = obyek yg tampil
dalam kesadaran obyek (menetralkan).
·
Dua asumsi fenomenologi
Husserl, a.pemahaman yg bersifat fenomenologis, subyektif (kesadaran yg ada di
pikiran kita itulah yg menentukan realitas), setiap subeik menangkap sendirir
sesuai kesadaran. B. intensionalitas. kesadaran selalu mengarah ke sesuatu dan
ttg sesuatu.
·
Kesadaran 3 syarat: a.
orangnya terbuka (dirimu harus terbuka dan jgn terlalu membuat dirimu terlalu
penuh), b.sifat intesnsionl, c.aktif .. contoh palunya sama tapi kesadaran tiap
orang yg berbeda maka yg membedakan bukan obyeknya tapi kesadaran orang yg
berbeda. Hal itulah sebagai makna.
·
Makna berearti tampilnya
realitas dalam kesadaran seseorang yg melahirkan makna. Kesakralan gereja tampil
dalam dirimu bukan dari masjid itu. Setiap orang yg memaknia sendiri-sendiri.
Lampu merah kita memaknai sebgai tempat berhenti. Makna lahir dalam kesadaran
obyektif.
·
Dari makna pemahaman biasanya
diekspresikan, setelah kita paham makna kita deskripsikan fenomena, maka ia
menciptakan obyek baru. Jika kita mengekspresikan makna kita maka kita
menciptakan sesuatu. Memakna sesuatu
bearti mnciptkan sesuatu yg baru sesuai dalam tampakanmu. Setiap lihat sesuatu
kita menciptakan sesuatu.
·
Transendensi : saat manusia
mengamati sebuah benda dalam ruang, maka hanya salah satu aspeknya yg
tertangkap, transedensi, misalnya kamu melihat sisi meja bagian atas, kamu juga
sudah mengandaikan bentuk meja itu seperti apa. Jika kamu satu pasangan masuk
kamar yg sama kamu bsa menyimpulkan. Logika transedental, melihat realitas kita
sudah melakukan transendensi.
·
Logika transcendental. Tidak
terpakau pada makna bakunya. Berkaitan dgn duni di luar dirinya dan itu tak
terbatas. Menyimpulkan sesuatu tidak terpaku pada profil yg kita tangkap tapi
melihat hubungannya dgn fakta itu.
·
Kebenaran tidak ada
batasnya, tergantung konteksnya, syaratnya, apanya. Kebenaran itu terlihat
darimana dulu hubungannya.
·
Kita bersihkan segala
kesadaran ini. Maka perlu pembersihan diri, intuisinya secara murni.
·
Original Intuition: carilah
hakekat dgn cara reduksi : 1.reduksi fenomenologis (mngisingkan semua
praanggapan, prapersepsi, asumsi keliru jika kita bertemu dengan obyek, kita
bersihkan prasangka supaya bisa dapat pengethuan obiektif 2.reduksi eidetis,
semua yg bukan eidos dari inti sari dikurungkan dahulu atau disingkirkan
dulu. Fenomenologis (orangnya), eidetis
(barangnya). Temukan inti atau hakekat. 3.reduksi transcendental,
menyingsingkan segala sesuatu yg sudah ada dalam pikiran anda, subyektifitas
anda, cara bacamu, supaya murni.
·
Heideger hermenuitik fenomenologi, huserl transcendental
fenomenologi, Sartre eksistensial fenomenologi.
Krisis ilmu dan Fenomenologi
·
Pembicara :ito prajna
nugroho, teaater utan kayu, jumat 27/9/19, jam 19-21
·
Akan dibahas ttg
fenomenologi dan krisis ilmu
·
Tren filsafat abad 20/21 yg
akan merujuk pada filsuf ini, dalam buku (crisis of sinsce.
·
Saat itu ada retak antara
ilmu alam dan ilmu kmanusiaan
·
1 Ilmu kemanusiaan biasa
mengadaptasi ilmu2 alam, ilmu kemanusiaan yg mengadattasi.
·
2 kemjua sains talah mebawa
ke perang duni II
·
3 filsafat justeru memburuk
sbb mengadaptasi ha yg sama, (august comte=posifistik), patahan antara manusia
yg berdarah daging dan manusia bebas.
·
Siapa itu Husserl. Husserl
belaar filsafat, murid: derida, levinas, heideger. Dia terlahir sbgai org
Yahudi dan mengalami masa2 awal nazi, dia bahkan perlu diawasi pemikirannya. Husserl
tidak pernah menulis karya lengkat, sebab semua yg ditulisnya hanyalah
pengantar, dia menulis secepat dia berpikir.
·
Metodologi fenomenologi :
saat itu org sdg dlm masa membosankan ttg berbagai ideology yg berkembang saat
itu. Dari fenomenologi ini, muncul eksistensialisme, marxis fenomenologi,
postmodern. Fenomenologi, logika of fenomena. Husserl membangun system
fenomena, struktur. Ssitem fenomenal.
Fenomena = sesuatu yg tampak. (kesadaran sebagai sebuah peristiwa) termasuk
obserfasi, dan kesadaran selalu bersifat intensional. Metode yg dipakai adalah
metodologi intensional (fenomenologi sebgai metode).
·
1.Intensionalitas=keterarahan
pada suatu obyek. Obyek adalah bisa benda, orang lain, bisa konsep dang gagasan,
imajinasi, fantasi, kekosongan, diri sendiri (ketika anda berpiir ttg diri anda
sebagai or yg berpikir). Inilah konsep inti fenomenologi.
·
Degan skema linear dalam
konsep waktu, berarti masa lalu bisa dihidupkan lagi masa kini, dan bisa
dibentangkan ke masa depan. Hal ini berlawanan dengan sejarah.
·
Intensionias
kesadaran=ketarahan.
·
2.dunia pengalaman
mendahului dunia metode. Husserl selalu menulis dalam orang pertama
tunggal.karena dia mau menekankan aspek subyektifitas. Kita tidak boleh
menghindari subyektif.
·
Kebenaran itu perspektif dan
subyektif. Mtematika = obyektifitas adalah relasi itersubyek. Tidak ada obyek
murni dalam diinya sendiri. Fenomenologi dipakai oleh arsitektur.
·
Husserl mengkiritik dunia
representative, mengapa kita mengagumkan metode dan kita menjadi bagian dari
metode. Yg dimaksud dgn krisi ilmu eropa adalah kritik terhadap ilmu modern,
ilmu modern. Krisinya adalah yg disebut sebg obyek, subeyk ,dunia, terkerucut
dlm satu defenisi. Dilihat sbg fakta bukan obyek.
·
1.terjadi perubahan cara
pandang, penyempitan cara berpikir. Ilmu2 tidak saling dialog satu sama lain.
Semua terjadi penyempitan
·
2. Terjadi penyempitan
·
3. Segala sesuatu terbatas,
sekedar yg tampak. Jgn bicaa apa yg dirasakan dll org lain sbb anda tidak tahu.
·
4. Fakta yg benar dan real,
jika tidak maka tolaklah itu. Ilmu sering tidak menjadi kritis terhadap diri
sendiri. Padahal metode sains hanyalah salah satu rumusan dari berbagai bentuk
rumusan lain. Anda memamahami seusatu lalu anda rumuskan dalam kesadaran.
·
Sejak masa modern terjadi
matematisasi dunia, kuantifikasi, yg bisa dihitung, diukur. Terjadi patahan
antara fakta dan nilai, fakta=sesuatu yg ada, nilai=pegalaman kita ttg fakta.
Semua metode yg kita pakai selallu terihat nilai.
·
Husserl membawakan diri
sebagai Gallileo.sejak galileo terjailah moderniasai. Matematis dunia sehingga
terjadi saling lepas antara patahan sains dan filsafat. Kehilangan dari
fondasi, pneympitan cara berpikir. Fisika tdk bisa menjelaskan aspek subyek yg
selau mempengaruhi obyek. Husser obyek asalah sah sesuatu itu benar. Tapi
legitim sealu ada dasar subyek. Legal=rumusan obyek, legitim =subeik
·
3 hal menurut Husserl obyek
=berbagai hal yg memberikan diri, obyektifitas (rumusan org tertentu yg
memberikan diri, fakta=penafsiran yg lebih sempit ttg suatu obyek. Faktanya
adalah bagaimana anda menafsir ttg mimpi itu, subek= dasar yg menjadi landasan
kita bisa omong.
·
Fenomenlogi=pegarahan metode
lebih kepada subyek.
Tetaplah berfilsafat supaya anda ttp hidup di dunia.
jika ada pengetahuan baru akan saya tambahkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar