Kamis, 21 Oktober 2021

Paul Recour

 

Paul Recour

1903/4 meninggal 2005, sempat ikut perang, ditahan di Jerman dan dipenjara. Ngajr di sorbone

Neoorientalisme=sesuatu yg ama hanya dikemaskan secara baru.

Fenomenologi hermeneutic. Fenomenologi hermenutik 

Hermenuitik ingin menugnkapakn makna di balik simbol. Manusia selalui sebagai simbolik. Tugas hermenuitik menghilangkan misteri yang terdapat adlam simbol. Representasi simbolik adalah kata-kata dan orang memahami tergantung kecendrungannya dan kepalanya masing-masing. Setiap orang memahami sesuai dengan pemahamanya.

Polisemi, misalnya makna pohon. Pluralitas makna dimulai sejak kata2, setiap kata banyak menyimpan pluralitas makna.  Simblo, heermenuitik, polisemi, teks (wacana). Asumsinya kenapa penting: a.pemahaman manusia tidak seseerhana logika (tension= dua hal yang saling bertemu dan ketegangan). Ketegangan selalu berada dalam hal ini. Ini yg membuat pemahamannya menjadi unik. Karakter pertama hidup. dalam ketegangan biasanya lahir kehendak (a. keputusan, b.gerak tubuh, c. persetujuan). . dari kehendak akan lahir aksi berpikir, membaca

a.       Tension=kehendak=simbol2=pikiran.

b.      Hermenuitik kecurigaan (jangan-jangan) 1. Karl Marks, 2. Freud, 3.Nietzche

c.       Hermenuitik suspicious (kecurigaan) demistifikasi

1.      Cara memahami yg suspicious, a. curigailah dirimu sendiri (subyektif), b. curigailah teks (lepaskan teks dari semua persepsi orang), obyektif.

2.      Apa itu teks (wacana yg puncaknya pada tulisan), wacana=bahasa sebagai peristiwa. Makna dan even harus jelas. (teks diskursus), harus dicek dari sruktunya,. Penjelasan dan pemahaman. Teks sifatnya otonom, siapapun baca teks dan menmaknainya untuk sediri terlepas dari intervensi penulis. contoh menarik kursi (teks menarik kursi otonom, tapi maknanya berbeda bagi yg merasa terjatuh ia akan marah, bagi pelaku itu sekedar guyon. Hermenuitika resepsi. Bukan kita yang pergi ke teks tapi teks yang tampil di depan kita dan kita menyerapi dengan tanggapan kita masing-masing. Puncaknya teks dalam tulisan, sebab dalam tulisan akan terasa teksnya. Fiks in witing

3.      Wacana a. ada faktanya, b.ada pelakunya dan pembacanya, c. variable= dan komunikasi, d. ada simbol-simbol yang merujuk kepada realitas. Wacana asemuala adalah teks dan … 1. Lokusi=informative, ilokusi=ada indakan, perlokusi=dan ada eefek.

4.      Dekontekstualisasi= lepaskan teks dari konteksnya (maksud pengarang, konteks penulisan, untuk siapa ditulis teks tersebut), supaya kita tidak tetap tinggal di masa lalu.  rekontekstualisasinya (menafsir sesuai kepentingan kita saat ini). Dalam memahami sesuatu. Dekontekstualisai= distansi =mengambil jarak, jangan dilibatkan oleh pengarangnya. Supaya lahir makna baru. Distansi/aprosiasi.

5.      Distansiasi atau mengambil jarak antara  a. wacana dan makna, b. bedakan antara karya dan maksud pengarang, c. act of writing dan act of reading. D. ambil jarak dan teks dan refrend. Menjernihkan makna mana yang obyektif dan subyektif.

6.      Langkah memahami teks a. semantic=memaknai apa adanya. Memaknai ari simbol ke simbol, obyektif b. fenomenologis, refleksif= memahami apa yang dimaksudkan oleh penulisnya. Masuk kepelakunya. Setelah tau dilepaskan lagi. C.memaknai secara ontologis. Pemaknaan secara makna sendiri. Dekontektualisai, rekontekstualisai. (teks-konteks-kontekstualisasi).

7.      Fenomenologi sosial budaya – wacana- a. penulis, b. pembaca., a.1 distansi, b.1 apropriasi., a.1.1 otonomi, b.1.1 horizon baru - pemaknaan

 

 

Sekian dan terima kasih


2. 

Kuliah ini dibwakan oleh Budi Hardiman

Seni Ketaksepahaman Paul Recouer

a.       Mengenal Filsafat Habermas

Heremeneutik Kritis Habermas (a. kritik atas Gadamer, b. Gadamder “memahami tridisi = menyetujui, Habermas, kita juga bisa putus dgn tradisi buruk,  komunikasi terdistorsis-ilmu2 alam bertindak secacara instrumental tidak ada hermenuitik, Fenomenologi pasca Husser mengambil jarak dgn Kartesian, Heremenuitik meninggalkan metafisika dan filsafat kesadaran, Heremenuitik konsen dgn bahasa dan makna. Habermas tidak mau meninggalkan refleksi kritis).

b.      Paul Recouer

Kelahiran Prancis dan berbeda budaya dengan pemikir hermenuitik lainnya. Prancis dekat dgn jerman secara kreativ.

Ada tiga hal yang penting dalam Hermenuitik Recor : a, simbol menimbulkan simbol menimbulkan pemikiran, b. Lingkaran percaya dan memahami (kontinuitas dengan pemikiran Kristen sebelumnya, seperti Agustinus dll), c. Heremenutik Kecurigaan (apakah sama dgn hermenutik kritis) dia sering dihubungkan dgn ini.  Kelas ini akan dibagi menjadi a. siapa itu recuer, b. hubungan refleksi dan interpretasi, c. lingkaran kpercayaan dan memahami, menyingkapi postmitos, menyingkapi dan menjelaskan, d. Hermenuitk dan praktek kecurigaan.

1.      Paul Recouer

Pengalaman kesedihan, seorang yatim piatu sejak kecil. Lahir 27 Februari  1913. Diasuh oleh pamannya, putranya pernah bunuh diri, isterinya mati di depan dirinya. Dia seoragn pemikir Prancis yg tenang. Masuk penjara (membangun universitas penjara), terjemahkan banyak buku dari bahasa Jerman ked lm bhsa Prancis nanti setelah keluar penjara akan beliau terjemahkan.  Meraih gelar doktor. Menulis berjilid-jilid.

Latar belakang pemikiran : banyak sekali. Kali ini fokus pada hermenuitik yang sudah tenggelam lama oleh filsafat decart sbb fil kontemporer adalah sebuah kritik atas Cartesianisme.  Ini sudah dimulai sejak Nice tapi yg paling membongkar metafisikus cartesianisme sebenarnya adaah Haidegger. Cogito ergo sum. Seluruh filsafat modern hanya berfous pada cogito padahal yang penting adalah sum. Padaha sum itu esse = ada, bagaiman kita bisa berbicara tentang cogito kalau tidak tahu ada itu apa? Filsafat kesadaran ditinggalkan, paaham kita berbicara dalam  jarring sejarah. Habermas tumpuan pada Kant. Recouer malah bertumpu pada Carteesian bermediasi melalui Husser. Ia sering bertemu dengan Gabriel Marsel (esksitensialis katolik),  dalam pandangan ttg manusia, misteri hidup. dan gadamer.

Filsafat Kehendak dari recour. Setju dgn decart bahwa manusi itu butuh kesadaran dan sangat penting tapi bukan hanya kesadara dal diri manusia tetapi juga kehendak. Maka ada dialektika antara kesengajaan dan ketidak sengajaan. Hidup adalah dialektika antara kebebasan dan kenscayaan.  Maka manusia tidak bisa dikatakan mahluk bebas tapi manusia ada unsur tegang dalam dirinya, roh tapi juga alam, bebas dan niscaca, ratio juga naluri, kesadaran dan juga kehendak. Decara aku berpikir maka aku ada. Recour anda berpikir karena anda hendak berpikir.

R. sangat berbicara ttg ideologi. Dari Gabriel Marsel – manusia bukan hanya I am tapi juga I have. Jika dikaitkan dengan tubuh aku adalah tubuh tapi juga aku mempunyai tubuh. Aku adalah tubuh maka aku identic dengan tubuh tiak ada kejarakan, jika anda memiliki tubuh, maka anda berjarak dari tubuh maka anda bisa bebas memperalatkan tubuh. R. berbicara ada tiga momen kehendak, a. keputusan. B. gerak tubuh, c. persetujuan. Keputusan =  Kesadaran. Tapi tidak cukup menjadi kehendak. Kehendak baru terjadi bketika saya menggerakan tubuh, kehendak terjadi ketika saya setuju bahwa saya akan melakukan. Keputusan, gerak tubuh dan persetujuan. Jika jual buku subversive, cuman jika belum ada tindakan dari buku-buku itu misalnya revolusi tetapi belum cukup.

Aku berpikir bukan saja aku sedang berpikir tapi aku hendak berpikir.

Hermenutik dari Gadamer dan juga Habermas sibuk dengan teks. Heidegger agak beda. Tapi recouer mencoba manghubungakan atara makna teks itu dengan makna hidup. (bultman). Sebuah teks dikatakan merangsang kita merefleksikan makna hidup bukan hanya makna religious seperti bultman tetapi juga makna kita dalam kehidupan sebagai manusia seluruhnya, siapakah aku, kegiatanku dan lain-lain. Sebuah teks akses masuk ke dalam filsafat. Teks bukan saja hanya untuk menimbulkan pemikiran kita. Maka simbol menimbulka atau menerbitkan atau memunculkan pikiran. Jika kita melihat teks dan memahami siapa penulis, interpretasi. Misalnya gambar Borobudur a. apa maksud dari arsitektruya, b. tidak hanya itu, tapi aku bebicara ttg manusia.  Bicara ttg eksistensi manusia, skema ttg lapisan manusia hubungan manusia dgn alam dan tuhan. Apa yg memrpofokasikan pikiranma sehingga menjadi reenungan filosfois.

Objek-objek yg tidak biasa kita temukan setiap hari. Mitos. Simbol2 memberi, pemberian bahasan, struktur makna itu sendiri dan aku bertugas unuk refleksi filossofis. Teks tidak hanya memiliki makna dalam dirinya tetapi juga memilik makna di luar dirinya, dunia dan kehidupannya. Simbol memprofokasi kita merenungkan simbol. Ada dua jalan dalam menginterpretasi teks. A. jalan langsung (Haideger menafsir tanpa metode unutk sampai pada pemahaman atau ontologis.  manusia secara eksistensial tealah ada keterlemparan, hermenuitik adalah kemampuan eksistensi manusia bukan metode. B. Recouer,  jalan tak langsung lewat husser. Menafsir lewat metodeologi untuk sampai pada pemahaman ontologis.  Heidegger (kita temukan seroang guru langsung yg sedang bersabda), Recouer berbicara secara akademis. Jalan tak langsug menjadi lebih tebal.  

Bagi recouer menangkap intensi tersembunyi dari teks bukan pengarang.  (slaimaher ya). Inilah praktek kecurigaan sudah ada. Intesi yang tersebunyi di belakang simboll. Sasarannya adalah simbol sehingga dibedakan dari habermas. Kesibukan recouer searang adalah mitos. Klau menghadapi mitos, kita harus memahami supaya dapat percaya tapi kita harus percaya unutuk memahami. Iman mencari pemahaman unutuk agustinus. Bultman pemahaman supaya percaya.  Hermenuitik merekonstruksi mitos supaya bisa dipahami agar kita tahu maksundnya apa (bultmn) setelah kita paham lalu percaya (demitologisasi). A. percaya supaya mengerti. Kenaifan pertama. Kita adalah anak2 kritik dan sulit percaya. Mitos cuman mitos. Jika kita percaya dahulu maka kita sudah punya perspektif. Dulu itu ineterpretasi sehari-hari bahwa itu adalah percaya eksistensial. B. Kenaifan kedua. Setelah dijelaskan secara rational, kita bisa percaya secaa rational.

Kejahatan adalah obyektif, atau subyektif. Yang jahat adapakah masala norma dan tindakananya ataukah ada entitas di luar kesadaran manusia. Dulu masi ada kejahatan sebagai entitas metafisis. Evel menjadi crime. Evel nggak ada tapi juga crime. Terjadi reduksi yang metafisis relitas kesadaran dan sekarang menjadai, sekarang komponen kesadaran.

Ada beberapa tahap a. Noda= situasi di mana kecacatan, menghukum b. dosa seperti noda,  penebusan. kecacatan ontologis dan relasi ddengan Tuhan rusak. C, guilt =kewlahan etis dalam hubungannya horizontal. Kamu bersalah baik kepada tuhan dan kepada sesama. Kesalahan menjadi sangat subyektif. Kritik atas metafisis. Fenomenologi pegakuan. Mitos “sebelum ada filsafat mitos ada terlebih dahulu, mitfisafat belajar dari mitos: empat mitos a. penciptaan ; kosmogoni dan teogoni. Kejahtan sudah ada lebih dahulu Yunani. B. fisi tragis eksistensi (prameteus), Ayub. C. mitos kejatuhan (mitos antropologis) manusia bukan allah. Hawa manusia, ular representasi yang jahat. Motifasi dari mitos bukan kejahatan. Yg melakukan kejahtan adalah manusia, , kejahatan sebenarnya ada. D. mitos jjiwa yg terbuang Yunani (orphius) dgn oriedite. Platonisme belajar dari ini. Recour “kekristenan ada hubungnnya dgn Yunani,

Persoalan memahami dan menerangnkan. Distangsi memungkinkan pembaca menafsirkan makna baru dan ini menjadi fasilitas membuat interpretasi yang baru. Distansiasi dua tahap a, perubahan bahsa menjadi diskurusu teks. Diskursus berjarak dari bahasa, b. diskursus bisa berkembang menjadi struktur. Teks menjadi otonom.

Hermeneutic kecuriagaan

Marks, nice, freud. Marks=ciriga uang. Nice=curiga dgn moral. Freud=curiga dengan seks. Masyarakat itu libinal. Recor fokus pada freud, yg dicuragai adalah kesadaran. Kebeanan sebagai kebohongan. Ada dua tipe hermenuitik

Recour =

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...