Kamis, 21 Oktober 2021

Analisis Daniel 7:1,13-14,16

 

DANIEL 7:1,13-14,16, SUATU ANALISIS

Teks Daniel 7:1,13-14,16 bagi saya adalah satu jenis sastra naratif apokaliptik historis. Pertama mesti memahami terlebih dahulu apa itu apokaliptik.  Apokaliptik dipahami sebagai suatu ketersingkapan, terbuka dari sesuatu yang tersembunyi. Kisah-kisah apokaliptik biasanya bukan cerita dari pengalaman nyata manusia tetapi dari sesuatu yang lain, hal ini kita temukan ketika kita mendengar tokoh-tokoh dalam cerita apokliptik semuanya bukan tokoh yang real/nyata. Tetapi membaca kisah apokaliptik tentu kita tidak boleh memahami secara literer seperti yang tertulis namun melihat maksud dibalik cerita tersebut.

Jenis sastra dipahami sebagai suatu kategori atau bentuk tertentu yang dipakai untuk menggolongkan beraneka ragam sastra, maka hal ini mempermudah pembaca untuk mengklasifikasikan teks-teks bacaannya ke jenis yang sesuai. Daniel 7:1,13-14,16 termasuk ke jenis sastra apokaliptik, sebab hal ini terlihat dari kisah yang disajikan. Dalam Dan 7:13-14 tokoh yang bernama Daniel yang adalah pencerita dari kisah itu mengalami penglihatan dalam mimpinya, “seorang seperti anak manusia”,  berarti bukan manusia tetapi mirip manusia, hal ini tentu bukan tokoh yang nyata. “Ia datang dengan awan-awan dari langit”. Orang yang seperti mansia ini datang dengan awan-awan dari langit menunjukan bahwa Ia bukan tokoh dari dunia ini tapi dari dunia seberang. Dalam ayat ke 14 dikisahkan bahwa anak manusia yang datang dengan awan-awan dari langit itu menuju ke orang yang lanjut usianya, menandakan bahwa ada seorang lain juga di sana yang sudah tua yang memiliki kekuasaan atas segala bangsa di bumi ini, lalu kerajaanya diserahkan kepada Ia yang seperti anak manusia tersebut dan kerajaannya tidak akan berkesudahan.

Dari sini saya merefleksikan bahwa teks ini memang adalah suatu jenis sastra apokaliptik sebab disana ada kisah tentang penglihatan. Tokoh Daniel yang mengalami penglihatan tersebut. Daniel adalah tokoh terhormat di masa lalu, hal ini menunjukan suatu ciri khas dari satra apokaliptik, lalu dari kisah terbut juga Daniel melihat sosok yang adikodrati dan Dia menanyakan arti penglihatan tersebut dari tokoh adikodrati juga (Dan 7:16), dalam sastra apokaliptik memang penglihatan itu selalu dialami oleh tokoh terkenal dan memahami isi penglihatan berdasarkan penjelasan dari tokoh adikodrati juga. Daniel menanyakan penglihatanya kepada salah seorang yang ada dalam penglihatannya tersebut.

Bagi saya Daniel 7:1,13-14,16 ini bisa digolongkan ke sautu kisah naratif apokalipsis historis. Naratif sebab isi kisahnya runut dan diceritakan secara naratif, apokalipsis historis menandakan bahwa kisah tersebut berisi tentang penglihatan dan hal ini menggambarkan sesuatu yang akan terjadi di akhir zaman. Dalam Dan 7:1 muncul tokoh bernama Belsyazar sebagai raja Babel saat itu. Menunjukan bahwa ada seorang raja nyata yang sedang memerintah lalu Daniel bermimpi tentang seorang raja lain yang akan datang tetapi bukan dari dunia ini dan dia akan memerintah bukan hanya satu bangsa namun semua bangsa dengan kepemerintahanya tidak pernah berakhir. Bukankah ini adalah kisah tentang dunia lain, atau dunia akhir zaman? Sebab bagi saya akan sulit sekali kita menerapkan bahwa akan ada raja yang benar-benar nyata dan datang lalu bisa memerintah selauruh dunia ini, hal tersebut mustahil. Maka jika ini dikisahkan dalam Daniel itu menunjukan suatu visi yang akan datang.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...