DANIEL
7:1,13-14,16, SUATU ANALISIS
Teks Daniel 7:1,13-14,16 bagi saya adalah
satu jenis sastra naratif apokaliptik historis. Pertama mesti memahami terlebih
dahulu apa itu apokaliptik. Apokaliptik
dipahami sebagai suatu ketersingkapan, terbuka dari sesuatu yang tersembunyi.
Kisah-kisah apokaliptik biasanya bukan cerita dari pengalaman nyata manusia
tetapi dari sesuatu yang lain, hal ini kita temukan ketika kita mendengar
tokoh-tokoh dalam cerita apokliptik semuanya bukan tokoh yang real/nyata. Tetapi
membaca kisah apokaliptik tentu kita tidak boleh memahami secara literer
seperti yang tertulis namun melihat maksud dibalik cerita tersebut.
Jenis sastra dipahami sebagai suatu
kategori atau bentuk tertentu yang dipakai untuk menggolongkan beraneka ragam
sastra, maka hal ini mempermudah pembaca untuk mengklasifikasikan teks-teks
bacaannya ke jenis yang sesuai. Daniel 7:1,13-14,16 termasuk ke jenis sastra
apokaliptik, sebab hal ini terlihat dari kisah yang disajikan. Dalam Dan
7:13-14 tokoh yang bernama Daniel yang adalah pencerita dari kisah itu
mengalami penglihatan dalam mimpinya, “seorang seperti anak manusia”, berarti bukan manusia tetapi mirip manusia,
hal ini tentu bukan tokoh yang nyata. “Ia datang dengan awan-awan dari langit”.
Orang yang seperti mansia ini datang dengan awan-awan dari langit menunjukan
bahwa Ia bukan tokoh dari dunia ini tapi dari dunia seberang. Dalam ayat ke 14
dikisahkan bahwa anak manusia yang datang dengan awan-awan dari langit itu
menuju ke orang yang lanjut usianya, menandakan bahwa ada seorang lain juga di
sana yang sudah tua yang memiliki kekuasaan atas segala bangsa di bumi ini,
lalu kerajaanya diserahkan kepada Ia yang seperti anak manusia tersebut dan
kerajaannya tidak akan berkesudahan.
Dari sini saya merefleksikan bahwa teks
ini memang adalah suatu jenis sastra apokaliptik sebab disana ada kisah tentang
penglihatan. Tokoh Daniel yang mengalami penglihatan tersebut. Daniel adalah
tokoh terhormat di masa lalu, hal ini menunjukan suatu ciri khas dari satra
apokaliptik, lalu dari kisah terbut juga Daniel melihat sosok yang adikodrati
dan Dia menanyakan arti penglihatan tersebut dari tokoh adikodrati juga (Dan
7:16), dalam sastra apokaliptik memang penglihatan itu selalu dialami oleh
tokoh terkenal dan memahami isi penglihatan berdasarkan penjelasan dari tokoh
adikodrati juga. Daniel menanyakan penglihatanya kepada salah seorang yang ada
dalam penglihatannya tersebut.
Bagi saya Daniel 7:1,13-14,16 ini bisa
digolongkan ke sautu kisah naratif apokalipsis historis. Naratif sebab isi
kisahnya runut dan diceritakan secara naratif, apokalipsis historis menandakan
bahwa kisah tersebut berisi tentang penglihatan dan hal ini menggambarkan
sesuatu yang akan terjadi di akhir zaman. Dalam Dan 7:1 muncul tokoh bernama
Belsyazar sebagai raja Babel saat itu. Menunjukan bahwa ada seorang raja nyata
yang sedang memerintah lalu Daniel bermimpi tentang seorang raja lain yang akan
datang tetapi bukan dari dunia ini dan dia akan memerintah bukan hanya satu
bangsa namun semua bangsa dengan kepemerintahanya tidak pernah berakhir. Bukankah
ini adalah kisah tentang dunia lain, atau dunia akhir zaman? Sebab bagi saya
akan sulit sekali kita menerapkan bahwa akan ada raja yang benar-benar nyata
dan datang lalu bisa memerintah selauruh dunia ini, hal tersebut mustahil. Maka
jika ini dikisahkan dalam Daniel itu menunjukan suatu visi yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar