Kamis, 21 Oktober 2021

Derridra

 

Deridra

·         Dekonttruksi, tidak ada kebenaran (post structural)

·         Lahir di aljazair keturunan Yahudi

·         Lahir 1930-2004

·         Gaya filsafat, unik sebb ia meramabah apa aja. B. evokatif= membangkitkan dan  membangunkan orang, menggerakan, menggairahkan. C.cara berpikirnya secular. Pertimbangkannya banyak, jjangan berpikir lurus.

·         Cara berpikir ekuivok lawan univok. Gagasannya derida selalu komntar, tafsir kepada semua apa saja dan tidak setia dengan mekna dasarnya, pembacaan yg produktif. Inilh yang disebut dekonstruksi, haidegeer dekstruksi (menghancurkan lalu membangun kembali)

·         Nothing outside the tekst. Semua yg punya makan disebut teks. Aktivitas kita setiap ari adalah membaca.

·         Dekonstruksi itu bukan, jangan didefenisikan. Bukan metode tapi deskripi dan transformasi. Membaca teks lalu ditransformasi sesuai versinya. Tek itu otonom, siapa saja yang membacanya pasi menemukan makna baru. Kedua, sebuah srategi unutu k mendekati teks, membongkarnya dan menanyakan kebenaran-kebenanran awal tentang kebenarran.

·         Kritik filsafat barat. A. metafisika (kehadiran=prinsip ientitas) jika saya omong sesuatu maka saya berbicara ttg sesuatu realitas. Logosentrime. Orang yang terpusat pada kebenarannya sendri, dan mengklaim diriny yang paling itu sendri. Padahal logos tidak tunggal selalu ekuivok. Setiap nalar punya kebenaran sendri. Tampak pada (binary opposition. Sebab jika berpikir hirarki, besar kecil, langsing besar, panjang pendek). Cara berpikir oposisi biner selallu menghasilkan subordinasii dan yg merendahkan. Dari sini akan melahirkan sumber masalah.

·         Kata yg terucap dan kata yg kata yg tertulis. Sokrates dan Yesus tidak pernah menuliis.. ucapan lebih peting daripada tulisan (fonosentris). Ini dalam tradisi barat. Padahal yg peting adalah tulisan bukan ucapan. Tulisan menampilkan sesuai diriya sendiri, jika ucapan sudah disetel oleh siapa yg bicara dan mknanya akan dipaksakan sesuai siapa yg bicara.

·         Simbol dari simbol. Terlalu terpaku dari ucapan. Teks lebih dahulu dari ucapan dan lebih original dari ucapan.  Maka membaca lebih bagus daripada nonton film.

·         Identity dan difference: identitas itu unik, diference menjawab mengapa makna itu selalu berbeda-beda dan jangan cepat dijudj. Filsafat barat mengejar hakekat, dan mencari jaringan makna. Hidup kita ada dalam jaringan teks.  Makna sebenarnya tidak tunggal tetapi plural.   

·         Traces (jejak), selalu perhatikan jejaknya. Lihat jejak yg menghadirkan barang itu.  Jejak selalu ada, dan selalu meninggalkan jejak. Bisa positif dan negatif. Teks menghadirkan apa ygn tida dihadirkan, ada jejk disetiap benda yang kamu baca. Jejak itulah yang akan menjadikan perbedaan, terlalhir makna2 makna yg ironis. Segala sesuatu itu bersifat teks dan teks bukan univok tapi ekuivok. Tidak ada kebenaran yg tunggal, tetapi berbbeda dan bermacam-macam. Tida ada yg paling benar final, segala sesuatu y kita aggap benar mesti didekonstruksi. Aporia adalah makna paradox, kontradiktif, dan makna ironi. Jangan berhalaan piiranmu, sakralisasi pemikiran anda dan anda sembah. Konsep keadilan selalu enak ddidskusikan.

·         Dekonstruksi dan keadilan.  Aporia. Hukum vs moral (hukum pasti dan moral atau keadilan itu bersifat moral). Dekonstruksi kebenaran. Contoh Mesianisme (konsep yang rumit, abstrak), harus didekonstruksi

·         Dekonstruksi dan mesiainisme

·         Dekonstruksi dan kemaafan  

·         Dekontruksi dan pluralitas bisa melahirkan xenofibia-xenofilia

·         Dekonstruksi dan antisemitisme

·         Dekontruksi dan keramahan

·          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...