Deridra
·
Dekonttruksi,
tidak ada kebenaran (post structural)
·
Lahir di aljazair
keturunan Yahudi
·
Lahir 1930-2004
·
Gaya filsafat,
unik sebb ia meramabah apa aja. B. evokatif= membangkitkan dan membangunkan orang, menggerakan,
menggairahkan. C.cara berpikirnya secular. Pertimbangkannya banyak, jjangan
berpikir lurus.
·
Cara berpikir
ekuivok lawan univok. Gagasannya derida selalu komntar, tafsir kepada semua apa
saja dan tidak setia dengan mekna dasarnya, pembacaan yg produktif. Inilh yang
disebut dekonstruksi, haidegeer dekstruksi (menghancurkan lalu membangun
kembali)
·
Nothing outside
the tekst. Semua yg punya makan disebut teks. Aktivitas kita setiap ari adalah
membaca.
·
Dekonstruksi itu
bukan, jangan didefenisikan. Bukan metode tapi deskripi dan transformasi.
Membaca teks lalu ditransformasi sesuai versinya. Tek itu otonom, siapa saja
yang membacanya pasi menemukan makna baru. Kedua, sebuah srategi unutu k
mendekati teks, membongkarnya dan menanyakan kebenaran-kebenanran awal tentang
kebenarran.
·
Kritik filsafat
barat. A. metafisika (kehadiran=prinsip ientitas) jika saya omong sesuatu maka
saya berbicara ttg sesuatu realitas. Logosentrime. Orang yang terpusat pada
kebenarannya sendri, dan mengklaim diriny yang paling itu sendri. Padahal logos
tidak tunggal selalu ekuivok. Setiap nalar punya kebenaran sendri. Tampak pada (binary
opposition. Sebab jika berpikir hirarki, besar kecil, langsing besar, panjang
pendek). Cara berpikir oposisi biner selallu menghasilkan subordinasii dan yg
merendahkan. Dari sini akan melahirkan sumber masalah.
·
Kata yg terucap
dan kata yg kata yg tertulis. Sokrates dan Yesus tidak pernah menuliis.. ucapan
lebih peting daripada tulisan (fonosentris). Ini dalam tradisi barat. Padahal
yg peting adalah tulisan bukan ucapan. Tulisan menampilkan sesuai diriya
sendiri, jika ucapan sudah disetel oleh siapa yg bicara dan mknanya akan
dipaksakan sesuai siapa yg bicara.
·
Simbol dari
simbol. Terlalu terpaku dari ucapan. Teks lebih dahulu dari ucapan dan lebih
original dari ucapan. Maka membaca lebih
bagus daripada nonton film.
·
Identity dan
difference: identitas itu unik, diference menjawab mengapa makna itu selalu
berbeda-beda dan jangan cepat dijudj. Filsafat barat mengejar hakekat, dan mencari
jaringan makna. Hidup kita ada dalam jaringan teks. Makna sebenarnya tidak tunggal tetapi plural.
·
Traces (jejak),
selalu perhatikan jejaknya. Lihat jejak yg menghadirkan barang itu. Jejak selalu ada, dan selalu meninggalkan
jejak. Bisa positif dan negatif. Teks menghadirkan apa ygn tida dihadirkan, ada
jejk disetiap benda yang kamu baca. Jejak itulah yang akan menjadikan
perbedaan, terlalhir makna2 makna yg ironis. Segala sesuatu itu bersifat teks
dan teks bukan univok tapi ekuivok. Tidak ada kebenaran yg tunggal, tetapi
berbbeda dan bermacam-macam. Tida ada yg paling benar final, segala sesuatu y
kita aggap benar mesti didekonstruksi. Aporia adalah makna paradox,
kontradiktif, dan makna ironi. Jangan berhalaan piiranmu, sakralisasi pemikiran
anda dan anda sembah. Konsep keadilan selalu enak ddidskusikan.
·
Dekonstruksi dan
keadilan. Aporia. Hukum vs moral (hukum
pasti dan moral atau keadilan itu bersifat moral). Dekonstruksi kebenaran.
Contoh Mesianisme (konsep yang rumit, abstrak), harus didekonstruksi
·
Dekonstruksi dan
mesiainisme
·
Dekonstruksi dan
kemaafan
·
Dekontruksi dan
pluralitas bisa melahirkan xenofibia-xenofilia
·
Dekonstruksi dan
antisemitisme
·
Dekontruksi dan
keramahan
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar