Etika
Jawa
·
Rm Magnis, Pertama
perlu belajar bahasa Jawa
·
Etika Jawa bisa
disebut etika keselarasa/harmonis dgn masyarakat, alam dan alam gaib.
·
Jika hidup kita
selaras atau tdk menyinggung org, alam atau roh2 maka kita akan dilindungi.
·
Dua keselarasan
sejati , a. dlm masyarakat = tdk ada konflik terbuka (kerukunan=tdk ada yg
bertengkar, berkelahi, bicara dgn suara keras), beradab dan rukun b. tidak ada
kerekasan dalam hati. Absensi konflik dan keresahan dalam hati. Itu padanan
jawa seperi Aristoteles.
·
Keselarasan
tercapai dgn tiga hal :1. Menghindari konflik terbuka, 2. Menghormati orang
lain (menyapa, memperlakukan sesuai dgn kedudukan sosial, dan langsung
tercermin dalam bahasa Jawa (muku, kromo, kromo inggi), 3. Mengontrol emosi. (kedewasaan),
bukan hanya emosi negatif tapi juga emosi positif seperti kegebiraan).
·
Etika keselarasan
dalam kenyataan jawa dalam kenyataan 1. Tekanan masyarakat, tidak mengijinkan
sikap yang mengganggu kerukunan (dipisahkan), 2. Internalisasi (kelakuan yg sopan,
rukun, hormat) dicapai dalam pendidikn di rumah, jangan sampai terpisah dari
orag2 yg akrab (tiga langkah a. anak kecil tidak dimarahi melainkan dibikin
takut dgn gangguan dari luar, bukan rasa
takutnya tetapi merasa malu. Org yg tidak tahu malu, memalukan. C.sekian
nasehat etika jawa, melalui wayang.
Belajar dari wayang. Harusnya
halus tapi tidak kasar.
·
1.keselarasan
tidak diciptakan melainkan sudah ada. Kategori
tapi buka kata namun tempat, tempat yg benar adalah temat dimana seharusnya
kita ada tidak bertabrakan dngn org lian. 4. Mengola rasa (rasa), .. apakah
keselarasan bisa mencapai etis,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar