Kamis, 21 Oktober 2021

Etika Jawa

 

Etika Jawa

·         Rm Magnis, Pertama perlu belajar bahasa Jawa

·         Etika Jawa bisa disebut etika keselarasa/harmonis dgn masyarakat, alam dan alam gaib.

·         Jika hidup kita selaras atau tdk menyinggung org, alam atau roh2 maka kita akan dilindungi.

·         Dua keselarasan sejati , a. dlm masyarakat = tdk ada konflik terbuka (kerukunan=tdk ada yg bertengkar, berkelahi, bicara dgn suara keras), beradab dan rukun b. tidak ada kerekasan dalam hati. Absensi konflik dan keresahan dalam hati. Itu padanan jawa seperi Aristoteles.

·         Keselarasan tercapai dgn tiga hal :1. Menghindari konflik terbuka, 2. Menghormati orang lain (menyapa, memperlakukan sesuai dgn kedudukan sosial, dan langsung tercermin dalam bahasa Jawa (muku, kromo, kromo inggi), 3. Mengontrol emosi. (kedewasaan), bukan hanya emosi negatif tapi juga emosi positif seperti kegebiraan).

·         Etika keselarasan dalam kenyataan jawa dalam kenyataan 1. Tekanan masyarakat, tidak mengijinkan sikap yang mengganggu kerukunan (dipisahkan), 2. Internalisasi (kelakuan yg sopan, rukun, hormat) dicapai dalam pendidikn di rumah, jangan sampai terpisah dari orag2 yg akrab (tiga langkah a. anak kecil tidak dimarahi melainkan dibikin takut dgn gangguan dari luar,  bukan rasa takutnya tetapi merasa malu. Org yg tidak tahu malu, memalukan. C.sekian nasehat etika jawa, melalui wayang.  Belajar dari wayang.  Harusnya halus tapi tidak kasar.

·         1.keselarasan tidak diciptakan melainkan sudah ada.  Kategori tapi buka kata namun tempat, tempat yg benar adalah temat dimana seharusnya kita ada tidak bertabrakan dngn org lian. 4. Mengola rasa (rasa), .. apakah keselarasan bisa mencapai etis,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...