Jumat, 22 Oktober 2021

Sokrates

 Apakah Sokrates Pernah Hidup?

Banyak orang yang meragukan apakah benar sosok seorang Sokrates yang sangat dikagumi oleh Platon itu pernah ada di atas muka bumi ini? Seperti mereka mempertanyakan Yesus, demikian bapak filsafat ini terus dipertentangkan apakah benar beliau tokoh historis? Alasan mempertanyakan historisitas Sokrates dipengaruhi oleh ilmu positive saat ini yang selalu menuntuk bukti fisik minimal sediit peninggalan yang bisa meyakinkan orang bahwa Sokrates memang tokoh sejarah. 

Persoalan ini lalu diangakat dalam acara Komedi, bersama Rocky Gerung. Beliau mempertahankan pendapatnya, jika kita percaya pada Platon maka tentu juga kita percaya bahwa Republik adalah karynya. Jika kita percaya bahwa Platon pernah hidup, kita membaca karyanya dan tentu kita percaya bahwa Sokrates memang tokoh sejarah dan guru Platon, sebab Platon menulis tentang diskusi-diskusi Sokrates.

Sokrates menamai dirinya sebagai bidan. Metode filsafatnya adalah metode kebidanan. Sebab seperti bidan yang membantu seorang ibu untuk melahirkan bayinya dengan baik dan selamat. Filsuf bagi Sokrates adalah seperti bidan berusaha membantu orang lain untuk melahirkan pengetahuan-pengetahuan yang cemerlang dari dalam dirinya. Yah filsuf tidak pernah mengajarkan suatu doktrin kebenaran defenitif. Segala sesuatu selalu dianggap salah bagi seorang filsus sejati. Sebab pengetahuan yang pasti hanyalah 'tahu bahwa saya tidak tahu', kata Sokrates.

Bagi saya pertanyaan tentang apakah Sokrates pernah hidup, tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah apa sumbangan terbaik Sokrates dalam mengukir sejarah hidupnya dan orang-orang sekitarnya. Seperti Sokrates kitapun hidup, ada dan mengalami banyak hal serta mengetahui segala sesuatu. Tetapi apakah itu penting? Tidak itu justeru tidak sangat penting, yang paling peting sebenarnya adalah apa sumbangan kita kepada kehidupan ini? Mampukah kita seperti Sokrates yang rela menjadi bidan pengetahuan? 

Suatu kepiluan saat ini adalah ketika terlalu banyak orang yang bangga dengan pengetahuannya, sehingga itu menjadi basis untuk merendahkan orang lain. Pengetahuan adalah kekuatan (Knowledge is power). Satu tangisan bagi mereka, jika dengan pengetahuan tidak membantu orang lain. Ibu saya selalu mengingatkan saya akan Filsafat padi, semakin berisi semakin merunduk. Sokrates tokoh yang sangat ideal untuk menjadi teladan dalam pengetahuan. Teladan dalam filsafat hidup. Yang terpenting adalah bukan apa yang kita ketahui, tetapi bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Sebab ada banyak orang yang mengetahui banyak hal tetapi salah mengaplikasikannya. Pilu. Derita dan memalukan. Serta justeru dirinya menjadi bahan tertawaan, ceracaan serta hinaan untuk orang lain. 

Sokrates, tokoh historis yang sangat luar biasa. Pencinta kebijaksanaan sejati. Dan orang bijak yang pernah ada di muka bumi ini. Sokrates bapak filsafat. Aku tidak akan pernah mengabaikan semua ajarannya, walaupun belum semua yang aku  pahami, tetapi yang sudah aku pahami akan aku terapkan dalam kehidupan. Bukan supaya dunia melihat, tetapi supaya tidak diketahui oleh dunia bahwa aku tahu banyak hal. Bukan aku semakin sombong tetapi supaya aku semakin rendah hati dan semakin merunduk serta terus memiliki dahaga yang besar untuk mencari tahu. Sebab pengetahuan itu berkembang terus seperti Herraklitos katakan. Pantha Rei, sungai itu mengalir. Belajar tidak pernah puas, dan mengajar tidak pernah bosan, kata Konfusius.

Terima kasih Sokratesku….


Sintuz Bezy,

Kupang, Selasa 22/01/19


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Perihal Hidup: Sejak awal 2023, saya sudah disibukkan dengan satu pekerjaan baru yakni penyelenggara Pemilu persisnya panwaslu desa (PKD...